Baca Juga: Korea Open 2022 - 2 Keuntungan di Balik Derita Indonesia Gagal Juara
"Tadi di gim pertama berjalan lumayan alot karena kita tahu juga tipikal pemain Korea itu tidak mudah menyerah dan tidak mudah mati sendiri.
"Walaupun mereka masih junior, mereka bermain sangat baik," tegasnya.
"Hari ini kita masih penyesuaian lapangan, setelah perjalanan panjang dari Swiss kami memang minim mendapat jam latihan.
"Jadi tadi lebih ke mencari hawa dan pola permainan yang enak.
"Kita masih adaptasi dengan kondisi lapangan walau kemarin sudah coba tapi saat latihan dan pertandingan itu suasananya berbeda," sambung Rian.
"Lampu, angin, dan shuttlecock coba disesuaikan," imbuhnya.
Berstatus juara bertahan dan mengincar juara "back to back" pada turnamen kali ini, Fajar/Rian meyakini itu bukanlah tugas yang mudah.
"Pasti tidak mudah untuk mempertahankan gelar juara di sini, semua pemain pasti ingin juara di sini." lanjut Fajar menjelaskan dengan penuh harap.
"Tapi kita tidak mau menyerah dan lengah, persaingan akan ketat. Jaga stamina dan jaga fokusnya," tegasnya.
Baca Juga: Korea Open 2022 - Raja Bulu Tangkis Malaysia Mudahkan Jalan Indonesia Menjadi Juara
Sebagai informasi, Korea Open terakhir bergulir pada tahun 2019 silam.
Ajang berlevel Super 500 ini absen di tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.
Adapun pada edisi 2019 itu Fajar/Rian berhasil meraih gelar juara Korea Open.
Mereka menggondol gelar juara usai mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-16, 21-17 di laga final.
Pada babak 16 besar nanti, Fajar/Rian akan berjumpa pemenang duel Hwi Tae Kim/Dae Il Yoon (Korsel) vs Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong.
Baca Juga: Jelang Dimulainya Korea Open 2022, Ginting & Jojo Ketiban Rejeki Nomplok
View this post on Instagram
Source | : | bwfworldtour.bwfbadminton.com,PBSI.id |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR