BolaStylo.com - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti enggan menanggapi transfer Kylian Mbappe yang gagal dan memilih fokus ke final Liga Champions melawan Liverpool.
Ancelotti mengakui bahwa Kylian Mbappe merupakan salah satu pemain hebat di dunia.
Namun faktanya, Mbappe bukanlah milik Real Madrid dan telah memutuskan masa depannya bersama PSG sampai 2025 mendatang.
Hal tersebut membuat Don Carlo tak ingin memusingkan urusan transfer Mbappe yang gagal.
Mengingat, Los Blancos memiliki tugas terpenting pada akhir pekan nanti yakni laga final Liga Champions melawan Liverpool.
"Yang harus kami pikirkan adalah mempersiapkan diri dengan baik untuk final." kata Ancelotti ketika ditanyai terkait transfer Mbappe yang gagal.
Final Liga Champions Real Madrid vs Liverpool akan berlangsung di Stade de France, Prancis pada Sabtu atau Minggu (29/5/2022) dini hari WIB.
Apalagi terkait laga final ini, Ancelotti dihantui rekor terburuk dari Real Madrid yang berusia lebih dari 40 tahun.
Dilansir dari Goal International, terakhir kali El Real kalah di final Liga Champions ialah saat melawan Liverpool di Paris pada tahun 1981.
Baca Juga: Reuni dengan Lionel Messi di Klub David Beckham? Suarez Pikir-pikir Lagi Karena Hal Ini!
Hal itu sempat dijadikan bomber The Reds, Mohamed Salah untuk memotivasi rekan-rekannya meraih kemenangan.
Mengingat, ia melewatkan final Liga Champions 2018 melawan Real Madrid usai mengalami cedera saat bertubrukan dengan Sergio Ramos di babak pertama.
Terkait hal ini, Ancelotti juga menanggapinya serupa dengan kasus Kylian Mbappe.
Juru taktik asal Italia itu tak ingin memusingkan kekalahan yang berusia lebih dari 40 tahun dari Liverpool.
Catatan tersebut hanya akan menjadi kenangan buruk Los Blancos.
Kini, Ancelotti akan menjadikannya sebagai motivasi untuk meraih kemenangan dan trofi Liga Champions keempatnya sebagai seorang pelatih.
"Itu bisa menjadi motivasi, sejarah Real Madrid juga ada kekalahan terakhir di Paris melawan Liverpool." ucap Ancelotti.
"Kami bisa memiliki motivasi yang sama dengan Salah, yang sangat kami hormati," tegasnya.
"Dia (Salah) berbahaya. Ini bisa menjadi balas dendam bagi mereka atau bagi kita dari 81 di Paris."
Baca Juga: Reuni dengan Lionel Messi di Klub David Beckham? Suarez Pikir-pikir Lagi Karena Hal Ini!
"Banyak dari pemain ini (Real Madrid) memainkan final Liga Champions kelima mereka dalam delapan tahun terakhir,” kata Ancelotti.
"Bagi saya ini yang kedua dalam waktu itu (8 tahun). Saya bertanya kepada mereka apa cara terbaik untuk mempersiapkannya."
Adapun Liverpool sendiri dua kali menjadi lawan Ancelotti dari tiga final Liga Championsnya sebagai pelatih.
Pada pertemuan sebelumnya bersama AC Milan, The Reds memenangkan trofi setelah comeback yang menakjubkan pada tahun 2005.
Hanya berselang dua tahun kemudian, ia membalaskan dendam hanya untuk melihat balas dendam Rossoneri di final Liga Champions 2007.
Pemain berusia 62 tahun itu juga menghadapi mereka selama waktunya di Everton, dan berharap untuk memperbarui persaingan mereka di ibukota Prancis.
"Kami telah bertemu berkali-kali (melawan Liverpool). Kalah pada 2005, final yang seolah-olah menang dan kami kalah dalam adu penalti. Kemudian kami membalas dendam pada 2007 dan sekarang, lagi," tambah Ancelotti.
"Ini adalah klub yang saya hormati karena hal terindah dalam karir saya adalah melihat stadion seperti Bernabeu dan Anfield berdesak-desakan.
"Kemudian saya menghabiskan dua tahun persaingan di Everton. Kami mampu menang di Anfield setelah bertahun-tahun. Ini adalah tim yang saya hormati.
"Melawan mereka itu spesial. Teman-teman Milan saya meminta saya untuk tidak membiarkan mereka menang agar mereka tak menyamai tujuh gelar Liga Champions Milan." tegasnya.
Baca Juga: Reuni dengan Lionel Messi di Klub David Beckham? Suarez Pikir-pikir Lagi Karena Hal Ini!
View this post on Instagram
Source | : | goal.cm/en |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR