Baca Juga: Kritik Taufik Hidayat yang Sentil Mental Anthony Ginting: Sorry to Say...
Pada perempat final Indonesia Open 2022, Ginting memang dikalahkan Axelsen lewat rubber game dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.
Namun di gim kedua, Taufik Hidayat melihat potensi besar Ginting untuk mengalahkan Axelsen, di mana tunggal putra Indonesia itu meraih kemenangan sengit 21-19.
Pada set tersebut, Taufik melihat bahwa Ginting memainkan permainan cepat.
Mungkin secara tak sadar, permainan cepat seperti itu yang mampu membunuh dominasi smes keras dan jangkauan luas dari Axelsen yang berpostur 194cm.
Namun dalam melakukannya, Taufik mengakui bahwa Ginting harus mengorbankan beberapa hal terutama stamina yang akan berlipat ganda terkuras.
"Saya rasa Axelsen, dia punya badan tinggi dan smes yang sangat tajam," kata Ginting.
"Kemarin saya lihat Axelsen dengan Ginting, di gim pertama Ginting kalah. Gim kedua, Ginting harus bermain cepat dengan Axelsen.
"Karena dengan melawan Axelsen satu langkah, orang lain mesti dua, jadi dia (Ginting) harus extra power," jelasnya.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa permainan cepat yang didukung latihan ekstra bisa membuat seorang pemain punya peluang besar mengalahkan Axelsen.
"Kalau training pun harus ekstra, baru bisa mengalahkan Axelsen," kata Taufik.
Adapun Taufik Hidayat sendiri merasa kesulitan jika dihadapkan dengan Axelsen dalam sebuah pertandingan.
"Karena kalau main game-nya cuma satu-satu, saya rasa susah untuk mengalahkan dia," tegasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR