"Meski kami memiliki banyak pasangan yang datang, kebanyakan ranking di luar top 100."
"Kami tidak punya kemewahan seperti Indonesia yang memiliki 6 pasangan di top 25, jika kami memisahkan Aaron dan Wooi Yik dan memasangkan mereka dengan pemain itu, itu akan berdampak pada keseluruhan ranking mereka."
"Kami tidak mampu memulainya dari event tingkat rendah. Hanya tidak ada waktu untuk itu," tambahny.
Aaron/Soh memang menjadi ganda putra Malaysia dengan ranking tertinggi saat ini, sehingga memisahkan mereka tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Meski Malaysia memiliki ganda putra lain yang mulai menunjukkan peningkatan seperti Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, duo asal Malaysia itu masih belum cukup konsisten terutama saat bertemu wakil Indonesia.
"Mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk melangkah jauh, meski begitu, mereka tidak melakukannya dengan baik menghadapi pasangan Indonesia," jelas Rexy.
Terlepas dari penuturan Rexy, prestasi terbaik Aaron/Soh di kompetisi BWF World Tour adalah runner up.
Duo asal Malaysia ini tercatat telah menjadi runner up di tiga kompetisi dunia yakni SaarLorlux Open 2018, All England Open 2019 dan Thailand Open 2022.
Walau nihil gelar di BWF World Tour, duo asal Malaysia ini berhasil mengoleksi medali perunggu Olimpiade Tokyo 2022, perak Kejuaraan Dunia dan emas SEA Games 2019.
Source | : | New Strait Times,BWF Badminton |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR