BolaStylo.com - Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sektor ganda, Rexy Mainaky menjawab tanda tanya terkait nasib pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Pasangan ganda putra nomor 1 Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik akhir-akhir ini mulai diragukan oleh publik.
Pasalnya, duo yang sudah dipasangkan selama hampir 5 tahun ini sama sekali belum mendapatkan satu pun gelar di turnamaen BWF World Tour.
Tak cuma itu, akhir-akhir ini, duo asal Malaysia ini kerap kali apes setiap bertemu wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Duo asal Malaysia ini harus mendapati kenyataan pahit ditumbangkan tiga kali oleh Fajar/Rian selama pertemuan mereka di musim 2022 ini.
Yang paling menyakitkan, mereka terpaksa gigit jari di babak semifinal Malaysia Masters 2022 di depan publik sendiri gara-gara takluk di tangan wakil Indonesia itu.
Padahal, duo asal Malaysia itu selalu berhasil menaklukkan Fajar/Rian di pertemuan mereka di beberapa tahun sebelumnya.
Dengan sederet catatan kurang menyenangkan itu, nasib pasangan Malaysia ini pun kemudian dipertanyakan.
Timbul pertanyaan apakah mereka akan dipertahankan atau tidak mengingat mereka masih nihil gelar meski sudah masuk jajaran top 10 dunia.
Terkait masalah itu, Rexy Mainaky selaku Direktur Kepelatihan BAM sektor ganda put angkat bicara.
Rexy menuturkan jika belum ada gagasan untuk memisahkan pasangan Aaron/Soh.
"Kami belum sampai pada poin itu," tutur Rexy.
Pelatih asal Indonesia itu lantas melanjutkan jika Malaysia tak punya banyak pilihan di sektor ganda putra.
Jika meka harus memisahkan keduanya, pihak BAM tak punya banyak pilihan untuk mencari pendamping mereka.
"Kami tidak memiliki banyak pilihan di sketor ganda putra, jika kami memisahkan Aaron dan Wooi Yik, siapa yang akan menjadi pasangan baru mereka?," lanjut Rexy.
Rexy menyadari jika banyak ganda putra Malaysia yang mulai bermunculan, sayangnya mereka belum bisa menembus ranking yang diharapkan.
Mantan pebulu tangkis itu juga menyinggung jika Malaysia tak memiliki kemewahan seperti Indonesia yang mempunyai banyak tunggal putra di jajaran ranking top 25 dunia.
Jika mereka nekat memisahkan Aaron/Soh, Malaysia bisa kehabisan waktu.
"Meski kami memiliki banyak pasangan yang datang, kebanyakan ranking di luar top 100."
"Kami tidak punya kemewahan seperti Indonesia yang memiliki 6 pasangan di top 25, jika kami memisahkan Aaron dan Wooi Yik dan memasangkan mereka dengan pemain itu, itu akan berdampak pada keseluruhan ranking mereka."
"Kami tidak mampu memulainya dari event tingkat rendah. Hanya tidak ada waktu untuk itu," tambahny.
Aaron/Soh memang menjadi ganda putra Malaysia dengan ranking tertinggi saat ini, sehingga memisahkan mereka tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Meski Malaysia memiliki ganda putra lain yang mulai menunjukkan peningkatan seperti Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, duo asal Malaysia itu masih belum cukup konsisten terutama saat bertemu wakil Indonesia.
"Mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk melangkah jauh, meski begitu, mereka tidak melakukannya dengan baik menghadapi pasangan Indonesia," jelas Rexy.
Terlepas dari penuturan Rexy, prestasi terbaik Aaron/Soh di kompetisi BWF World Tour adalah runner up.
Duo asal Malaysia ini tercatat telah menjadi runner up di tiga kompetisi dunia yakni SaarLorlux Open 2018, All England Open 2019 dan Thailand Open 2022.
Walau nihil gelar di BWF World Tour, duo asal Malaysia ini berhasil mengoleksi medali perunggu Olimpiade Tokyo 2022, perak Kejuaraan Dunia dan emas SEA Games 2019.
Source | : | New Strait Times,BWF Badminton |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR