Aksi yang satu ini membuat Arema menanggung denda senil Rp 20 juta.
Jika ditotal, Arema FC harus menggelontorkan dana sneilai Rp 170 juta untuk membayar denda tersebut.
Hal ini tentu sangat disayangkan karena merugikan klub secara finansial.
"Hal ini tentu saja sangat disayangkan. Kami terus mengimbau kalau perlu menindak tegas hal-hal yang berpotensi munculnya pelanggaran yang berakibat pada kerugian bagi klub," ungkap Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris.
Terkait masalah ini, manajemen Arema FC pun mengambil sikap dengan melakukan koordinasi bersama pihak keamanan untuk ke depannya.
Keamanan stadion akan lebih diperketat untuk melakukan antisipasi sebelum konsekuensi lebih besar didapatkan Arema jika hal yang sama terulang.
Jika pelanggaran demi pelanggaran terus dilakukan suporter, maka tidak menutup kemungkinan Arema akan terkena hukuman pengosongan tribune.
"Kami harus berpikir kemungkinan terburuk akibat adanya pelanggaran ini, sebab tidak menutup kemungkinan adanya hukuman pengosongan tribune bahkan pertandingan usiran," ujar pria berkaca mata.
"Ini yang sangat kami khawatirkan, jadi sekali lagi kami mohon kepada suporter untuk menghentikan aksi-aksi yang bisa menjurus pada sanksi dan denda," ungkapnya.
"Hal utama yang harus dibangun adalah kesadaran, seketat apapun pengamanan dengan jumlah personel yang banyakpun hal itu tidak akan berarti tanpa adanya kesadaran dari suporter," tandas Haris.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR