BOLASTYLO.COM - Ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik secara tak langsung merasa dihantui kutukan dengan status pasangan unggulan di Kejuaraan Dunia 2022.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik berstatus pasangan unggulan keenam di Kejuaraan Dunia 2022.
Status tersebut membuat mereka mendapat keuntungan di babak pertama atau 64 besar.
Selaku pasangan unggulan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik mendapat bye di babak 64 besar alias otomatis melaju ke babak 32 besar.
Namun, mereka mengaku lebih memilih menjadi underdog atau pasangan yang tak diperhitungkan tapi bisa membuat kejutan.
Ketimbang menjadi pasangan unggulan namun selalu berakhir tanpa meraih gelar juara.
"Kami siap untuk kembali ke dasar untuk mencapai langkah berikutnya," kata Aaron Chia dikutip BolaStylo dari News Strait Times Malaysia.
"Mungkin menjadi underdog adalah cara terbaik untuk pergi di Tokyo (Kejuaraan Dunia 2022)," jelasnya.
Hal itu tak lepas dari rasa frustasi Aaron/Wooi Yik selama ini. Dari lima tahun kemitraannya, mereka belum pernah memenangkan gelar turnamen terbuka (tur Open).
Seakan menjadi sebuah kutukan bahwa Aaron Chia/Soh Wooi Yik memiliki peluang besar melaju sampai ke final namun selalu berakhir dengan kekalahan.
Adapun pada tahun 2022, mereka baru berhasil lolos ke satu final dan enam semifinal.
Namun terdapat beberapa hal yang dapat mereka banggakan, mulai dari menjadi finalis Kejuaraan Asia di Filipina hingga meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2022.
Adapun yang terbaru, mereka meraih medali perunggu ganda putra di Birmingham Commonwealth Games 2022.
Beberapa pencapaian tersebut sedikit meningkatkan moralitas mereka.
Apalagi, Aaron/Wooi Yik memiliki modal apik dari keikutsertaan mereka di ajang Kejuaraan Dunia 2022.
Pada tahun 2018, ganda putra Malaysia itu mengumumkan kedatangan mereka di panggung internasional dengan mencapai perempat final di Kejuaraan Dunia.
"Kami telah mencari cara untuk mengamankan terobosan kami," kata Aaron Chia.
"Saya tidak ragu bahwa kami akan sampai di sana pada akhirnya selama kami tidak menyerah.
"Saya pikir inilah saatnya untuk mengambil hal-hal yang lebih sederhana seperti ketika kami pertama kali memulai sebagai pasangan.
"Kami tidak memiliki rasa takut dan tekanan saat itu," tegasnya.
"Saya merasa ini adalah pilihan untuk mendapatkan yang terbaik dari kemitraan kami.
"Di Nanjing (Kejuaraan Dunia 2018), kami adalah pasangan baru dan langsung berhasil mencapai perempat final.
"Ini tetap merupakan hasil terbaik kami di pertemuan dunia," kenangnya.
Dengan bye di babak pertama, Aaron/Wooi Yik kemungkinan akan membuka kampanye mereka di babak kedua melawan Lu Ching Yao/Yang Po Han dari Taiwan.
Adapun mereka memiliki rekor apik melawan wakil Taiwan peringkat ke-23 dunia itu dengan tidak pernah kalah dari tiga pertemuan.
Jika menang, Aaron/Wooi Yik, unggulan keenam, kemungkinan akan menghadapi rekan senegaranya Nur Izzuddin Rumsani/Goh Sze Fei di babak ketiga.
"Meskipun banyak pasangan hebat berada di babak yang sama, saya yakin Izzuddin/Sze Fei akan menjadi rintangan terbesar kami," kata Aaron.
Baca Juga: Antara Penebusan Dosa & Kenangan Buruk Kento Momota di Kejuaraan Dunia 2022!
"Kami harus berada dalam kondisi terbaik jika kami menghadapi mereka di babak ketiga.
"Kemenangan akan membuat kami mencapai perempat final untuk pertama kalinya di pertemuan dunia sejak Nanjing.
"Tidak mudah ketika Anda bermain sebagai rekan setim. Kami berlatih bersama setiap hari dan sangat mengenal permainan satu sama lain," jelasnya.
Adapun Kejuaraan Dunia 2022 akan berlangsung di Tokyo, Jepang pada 22-28 Agustus pekan depan.
Baca Juga: Antara Penebusan Dosa & Kenangan Buruk Kento Momota di Kejuaraan Dunia 2022!
View this post on Instagram
Source | : | Nst.com.my,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR