BOLASTYLO.COM - Bus tim Arema FC diserang oknum tak dikenal saat meninggalkan Stadion Maguwoharjo usai laga melawan PSS Sleman, Kamis (26/1/2023).
Buntut dari penyerangan tersebut beberapa bagian bus mengalami kerusakan, khususnya kaca jendela yang mengalami retak dan pecah di bagian samping kiri serta belakang.
Selain itu beberapa pemain dan pelatih tim Arema FC juga mengalami luka-luka, sempat dikabarkan jika Wibie Dwi Andriyas selaku manajer tim berkirim surat kepada PT LIB.
Terkait insiden yang terjadi di Sleman, meskipun dibantah oleh yang bersangkutan dan menegaskan jika saat ini tim sedang fokus pada pemulihan kondisi psikologis.
Wibie juga menyebut tidak ada niatan dari pihaknya melaporkan kejadian penyerangan ke PT LIB, meskipun beberapa pemain, tim pelatih dan ofisial mengalami luka-luka.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Duel Jojo Vs Chico di Final Indonesia Masters 2023
Lebih lanjut, Wibie juga sangat menyesalkan adanya informasi tidak benar yang beredar luar di masyarakat yang seolah-olah menyudutkan Arema FC.
Ia menegaskan tak mau disudutkan begitu pula dengan tim yang diurusnya, fokus klub berjuluk Singo Edan itu saat ini untuk pemulihan psikologis.
"Kami fokus pada keselamatan pemain dan ofisial tim. Tidak ada laporan terkait ini kepada LIB," ucap Wibie seperti dikutip dari Kompas.com.
"Sekarang yang penting pemain bisa tenang setelah kejadian tersebut. Jangan ada yang memanfaatkan kejadian ini untuk menyudutkan Arema.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023 - Level Kelas Leo/Daniel, Pulangkan Jepang Pakai Skor Afrika
"Termasuk menyudutkan saya sebagai manajer tim. Kami fokus ke tim dan pemain," imbuhnya.
Usai laga tersebut, para pemain diberikan liburan sebagai salah satu langkah memulihkan kondisi psikologis sebelum berkumpul dengan tim kembali.
Derita Arema FC seolah bertambah pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa, namun insiden itu juga tak lepas dari sikap PSSI yang abu-abu terhadap tim ini.
Arema FC masih bebas tanpa hukuman tegas, sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI hanya berupa larangan bermain di Malang Raya.
Baca Juga: Dikalahkan Chico, Tunggal Putra Hong Kong Tersihir Gilanya Istora Senayan
Klub berjuluk Singo Edan ini setidaknya harus merumput di venue dengan jarak 250 km dari kota tersebut.
Meskipun banyak kota-kota yang menolak kehadiran Arema FC sebagai bentuk sikap atas kelalaian mereka hingga membuat ratusan nyawa melayang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR