Baca Juga : Pukulan Jab Khabib Nurmagomedov ke Muka McGregor Jadi Mural di Australia
Setelah revolusi Bolshevik, Kekhalifahan Utsmani di Turki memerdekakan Azerbajian dan Dagestan, mereka kemudian membentuk sebuah republik bersama dengan nama Republik Pegunungan Kaukasus Utara.
Dagestan merupakan tempat yang memiliki banyak keberagaman etnis, setidaknya 40 etnis dengan berbagai bahasa menempati wilayah tersebut.
Selama berabad-abad, Muslim Dagestan didominasi oleh golongan Sunni, kemunculan tasawuf di Dagestan dimulai pada abad 14.
Sufisme telah menjadi aktifitas keseharian di negeri tersebut.
View this post on Instagram
Dalam sejarah bangsa Dagestan, Islam merupakan bagian penting yang tidak dapat di pisahkan dengan budaya mereka.
Salah satu contoh terlihat pada abad 19, perjuangan pembebasaan yang dipimpin Shamil (ulama sekaligus mujahid) pada 1797-1871 serta pemberontakan pada 1877.
Dagestan memiliki salah satu masjid yang sangat terkenal di wilayah tersebut, Masjid Juma Makhackala yang dapat menampung hingga lebih dari 16 ribu jamaah.
Masjid Juma Makhackala itu juga mempunyai ikatan dengan Masjid Biru di Istanbul Turki, Masjid Juma disebut sebagai 'adik' dari Masjid Biru.
Masjid ini merupakan salah satu destinasti wisata di Dagestan, tidak jarang para wisatawan yang mengunjungi masjid tersebut berswa foto di lingkungan masjid.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR