BolaStylo.com - Petarung UFC, Khabib Nurmagomedov asal Rusia menjadi sosok yang fenomenal setelah bertarung melawan Conor McGregor pada 6 Oktober 2018 lalu.
Khabib Nurmagomedov diperbincangkan banyak orang setelah memenangi laga melawan Conor McGregor.
Bukan hanya karena dia sukses memenangi laga, tetapi juga karena insiden yang terjadi setelah pertandingan yang melibatkan Khabib Nurmagomedov dan staf tim Conor McGregor.
Khabib Nurmagomedov tidak terima dengan provokasi tim lawan yang membawa keluarga dan agamanya.
Baca Juga : Terungkap! Ucapan Emosi Khabib Nurmagomedov kepada Conor McGregor
Terkait insiden tersebut, Khabib mengungkapkan staf tim McGregor memprovokasinya dengan membawa nama ayah dan agamanya.
Khabib Nurmagomedov merupakan seorang muslim asal Rusia yang tinggal di Kota Makhachkala, pria berusia 30 tahun itu lahir pada 20 September 1988 di Distrik Tsumadinsky, Republik Dagestan, salah satu wilayah kekuasaan Federasi Rusia.
View this post on Instagram
Ternyata banyak fakta menarik mengenai tempat kelahiran Khabib, Dagestan yang mempunyai julukan Republik Islam Rusia itu.
Sebanyak 90,6 persen masyarakat Republik Dagestan adalah muslim mazhab Syafii, sementara sisanya memeluk agama Kristen, selain itu terdapat pula warga yang memeluk agama Yahudi meski dalam jumlah kecil.
Baca Juga : Pukulan Jab Khabib Nurmagomedov ke Muka McGregor Jadi Mural di Australia
Setelah revolusi Bolshevik, Kekhalifahan Utsmani di Turki memerdekakan Azerbajian dan Dagestan, mereka kemudian membentuk sebuah republik bersama dengan nama Republik Pegunungan Kaukasus Utara.
Dagestan merupakan tempat yang memiliki banyak keberagaman etnis, setidaknya 40 etnis dengan berbagai bahasa menempati wilayah tersebut.
Selama berabad-abad, Muslim Dagestan didominasi oleh golongan Sunni, kemunculan tasawuf di Dagestan dimulai pada abad 14.
Sufisme telah menjadi aktifitas keseharian di negeri tersebut.
View this post on Instagram
Dalam sejarah bangsa Dagestan, Islam merupakan bagian penting yang tidak dapat di pisahkan dengan budaya mereka.
Salah satu contoh terlihat pada abad 19, perjuangan pembebasaan yang dipimpin Shamil (ulama sekaligus mujahid) pada 1797-1871 serta pemberontakan pada 1877.
Dagestan memiliki salah satu masjid yang sangat terkenal di wilayah tersebut, Masjid Juma Makhackala yang dapat menampung hingga lebih dari 16 ribu jamaah.
Masjid Juma Makhackala itu juga mempunyai ikatan dengan Masjid Biru di Istanbul Turki, Masjid Juma disebut sebagai 'adik' dari Masjid Biru.
Masjid ini merupakan salah satu destinasti wisata di Dagestan, tidak jarang para wisatawan yang mengunjungi masjid tersebut berswa foto di lingkungan masjid.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR