Militer Indonesia Pernah Memberantas Dalang Republik Papua Barat yang Erat dengan KKB Pelaku Pembantaian 31 Pekerja, Ini Rahasia Olahraga Kekuatannya

Muhammad Shofii Selasa, 4 Desember 2018 | 19:34 WIB
Kekuatan Militer Indonesia ()

BolaStylo.com - Kabar pembunuhan pekerja di Papua yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menjadi perbincangan yang hangat, siapa sangka rupanya militer Indonesia pernah berhasil membasmi dalang Republik Papua Barat yang erat kaitannya dengan KKB.

Sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018).

Pembunuhan 31 pekerja di papua ini terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

31 pekerja ini merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya.

Baca Juga : Persiapkan Berkas CPNS, Anthony Sinisuka Ginting Malah Banjir Gombalan Netizen

Informasi yang bditerima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat satu di antara pekerja mengambil foto, hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB.

Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.

Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan separatis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia.

OPM ini sangat erat kaitannya dengan KKB.

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya.

Pada tanggal 1 Juli 1971, Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan berdirinya Republik Papua Barat.

Namun republik ini berumur pendek karena segera ditumpas oleh militer Indonesia dibawah perintah Presiden Soeharto (orde baru).

Baca Juga : Lakukan Selebrasi Jingkrak-Jingkrak Berlebihan, Jurgen Klopp Dihukum FA

Kehebatan tentara militer dalam membasmi pendirian Republik Papua Barat ini layak diacungi jempol.

Lalu apa rahasia ketahanan hebat dari militer Indonesia?

Tentu saja mereka sangat disiplin dalam menjalankan olahraga demi mendapatkan kekuatan fisik yang selalu prima setiap saat.

Setiap hari mereka selalu melakukan latihan fisik keras dengan disiplin yang sangat tinggi.

Berikut adalah beberapa menu latihan militer Indonesia.

1. Lari Cooper

Menu lari yang dikenal dalam militer adalah lari Cooper atau lari 12 menit.

Dengan berlari ini, maka akan dapat melatih kemampuan ketahanan dan pernafasan yang stabil. Jangan lupa, sebelumnya lakukan peregangan.

2. Push Up

Melakukan gerakan olahraga ini dengan benar akan dapat membantu mengencangkan otot lengan, dada, dan perut, serta membakar kalori.

Baca Juga : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Begitulah Nasib Sial Viktor Axelsen

3. Sit Up

Jika push-up dalam posisi telungkup, maka latihan yang satu ini pada posisi telentang.

Gerakannya sendiri hanya melipat kedua lutut pada saat posisi tidur, dan sebaiknya dilakukan dalam nafas yang teratur.

Jika bisa melakukan sit up dengan benar, maka akan menguatkan otot perut dan menjauhkan dari osteoporosis. Namun, pastikan fokus pada pergerakan otot-otot.

4. Shuttle Run

Latihan ini cukup sering dilakukan oleh anggota TNI, yakni shuttle run yang merupakan gerakan berlari di antara dua tonggak berjarak 10 meter membentuk angka delapan. Latihan lari ini akan membantu untuk menguatkan kaki dan melatih kesigapan.

 

Suporter Persita Tangerang berbuat kerusuhan saat pertandingan melawan Kalteng Putra pada perebutan peringkat ketiga Liga 2 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/12/2018). Kerusuhan itu terjadi setelah salah satu bek Persita, Amri Alamsyah, menerima kartu kuning kedua sehingga harus keluar lapangan pada menit ke-56. Kartu merah itu langsung membuat suporter Persita yang berada di tribune Utara langsung turun ke dalam lapangan. Mereka dengan leluasa masuk ke dalam lapangan karena tidak ada pihak kepolisian yang menjaga pertandingan tersebut. Para pemain Kalteng Putra langsung masuk ke dalam ruang ganti ketika melihat suporter Persita turun ke lapangan. Pendukung yang identik dengan warna ungu itu juga terlihat memukul beberapa pemain Kalteng Putra. Bench wasit yang ada di pinggir lapangan juga dihancurkan oleh suporter Persita. Bahkan ada yang membawa bambu dan melemparkannya ke pemain Kalteng Putra.Tak lama kemudian, kepolisian masuk ke dalam lapangan. Suporter Persita yang masuk ke dalam lapangan langsung berlari keluar dan menyelamatkan diri. Ada beberapa spanduk pendukung Kalteng Putra yang juga diambil oleh suporter Persita. #persitavskaltengputra #liga22018 #kericuhan #kerusuhan

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : berbagai sumber
Penulis : Muhammad Shofii
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan