BolaStylo.com - Mantan pemain Liverpool, Mamadou Sakho, mengungkapkan kisah masa lalunya ketika pernah menjadi gelandangan dan mengemis.
Mamadou Sakho saat ini memperluat lini pertahanan Crystal Palace setelah sebelumnya pernah berseragam Liverpool.
Dilansir BolaStylo.com dari Mirror, Mamadou Sakho ternyata melewati perjalanan cukup terjal sebelum sukses menjadi pesepak bola profesional.
Sebelum menjadi pesepak boola ternama, Mamadou Sakho mengatakan bahwa dirinya pernah hidup sebagai geladangan di jalanan.
Tak hanya itu saja, Sakho mengakui ia dulu pernah menjadi mengemis di jalanan di Paris, Prancis.
Baca Juga : Mantan Bintang Manchester United Kini Jadi Tukang Pizza
Keadaan tersebut memaksa Sakho untuk terus bekerja keras dan berusaha untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Perjuangan keras mantan pemain Liverpool itu pun akhirnya membuahkan hasil.
Sakho berhasil menjelma menjadi pemain sepak bola profesional Liga Inggris.
Ia juga berlaga turut berlaga untuk timnas Prancis yang baru saja merengkuh gelar juara Piala Dunia 2018.
Baca Juga : Georgina Rodriguez Terpana Lihat Cristiano Ronaldo Menyamar jadi Gelandangan yang Mengemis di Pusat Kota
Pengalaman pahit itu menjadi pelajaran berharga bagi Sakho hingga dirinya memutuskan untuk ikut serta kampanye klubnya dalam membantu para tunawisama di Croydon, London Selatan.
Menurut laporan Mirror, kawasan yang berada di dekat markas Crystal Palace itu memang terdapat puluhan tunawisma.
Ketika suhu ekstrem mencapai di bawah titik beku, Crystal Palace akan menyediakan ruangan di markas mereka, Selhurst Park Sainsbury, untuk menambung para gelandangan.
“Saya rasa penting untuk memberikan sesuatu. Bukan hanya uang, tetapi juga waktu dan berbagi pengalaman,” ujar Sakho dikutip BolaStylo.com dari Mirror.
Baca Juga : Salut! Crystal Palace Jadikan Markasnya Tempat Penampungan Darurat untuk Gelandangan
Di Selhurst Park Sainsbury, para gelandangan tersebut tidak hanya disediakan kamar dan ruangan hangat saja.
Mereka juga diberikan makanan panas, sarapan dan fasilitas cuci pakaian.
Dalam melaksanakan program ini, Crystal Palace bekerjama sama dengan pemerintah setempat dan Crisis Skylight, sebuah badan yang menangani para tunawisma.
Sakho bersama rekan setimnya, Christain Benteke, sempat berkunjung ke Crisis Skylight.
Bek yang sudah memiliki dua anak itu juga diketahui memberikan sumbangan dalam jumlah besar, mendirikan yayasan, serta membangun sebuah panti asuhan di Afrika
"Saya pikir sangat bagus bahwa pusat ini merawat orang-orang dengan memberi mereka tempat untuk mandi, dan tempat yang memberi mereka harapan," ucap Sakho.
"Orang-orang di sini pantas mendapatkan hari seperti ini, dan kami ingin memberi mereka senyum, memberi mereka kekuatan dan menunjukkan kepada mereka bahwa dunia ini membutuhkan mereka," lanjutnya menambahkan.
Seperti halnya Sakho, Benteke juga merasa terdorong untuk membantu para tunawisma.
Baca Juga : Mantan Pemain Liverpool Ini Ternyata Pernah Dikira Pengemis dan Diberi Sejumlah Uang
Benteke mengaku sangat bersyukur dirinya bisa merasakan hidup yang lebih baik saat ini mengingat masih banyak orang yang merasakan sulitnya hidup di luar sana.
"Pemain sepakbola menghasilkan uang yang banyak, apa yang dilakukan dengan uang itu adalah hal yang paling penting," kata Benteke.
"Jika kalian dapat mengubah hidup orang hanya dengan lima atau 10 persen, itu merupakan tambahan besar bagi mereka. Aku ingat betapa bersyukurnya aku hari ini dan betapa sulitnya bagi orang lain," tutupnya.
Diperkirakan sebanyak 1.100 orang tunawisma tersebar di sekitar wilayah kandang Crystal Palace pada 2018 dan lebih dari 600 orang telah berkunjung ke Selhurst Park Sainsbury untuk berlindung dari cuaca ekstrem.