BolaStylo.com - Netizen berikan respons yang unik ketika mengetahui kapal Vietnam berusaha menghalangi penangkapan kapal pencuri ikan di Natuna.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengecam keras upaya Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) merintangi proses penangkapan 4 kapal ikan yang diduga mengambil ikan di Natuna, Indonesia.
“ Kapal itu melakukan manuver yang mengancam dengan upaya menghalangi pengawalan empat kapal ikan hingga membahayakan KRI TOM-357 (kapal TNI AL),” ujar Susi, dalam konferensi persnya di Bandung, Senin (25/2/2019).
Baca Juga : Pengakuan Sani Rizki soal Perjuangannya Sebelum Menjadi Pesepak Bola Sukses
Berdasarkan penelusuran timnya, VFRS merupakan lembaga pemerintahan yang bergerak di bawah Kementerian Pertanian dan Pengembangan Daerah Tertinggal, Vietnam.
VFRS merupakan satuan tugas non-militer yang bertanggung jawab untuk melakukan patroli, monitoring dan surveillance, menindaklanjuti pelanggaran hukum serta inspeksi pegiatan perikanan di wilayah perairan Vietnam.
“Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan kapal milik VFRS bernama Kiem Ngu 21421124 dan 214263, yang berupaya merintangi proses penangkapan 4 kapal ikan Vietam oleh KRI TOM-357,” ucap dia.
Perbuatan tersebut, sambung Susi, tidak dapat ditolerir karena beberapa alasan.
Pertama, Vietnam sebagai state party dari Convention on the International Regulations for Preventing Collision at Sea 1972 (COLREGS 1972) melanggar aturan 8 COLREGS 1972 yaitu antion to avoid collision.
Baca Juga : 5 Fakta Pribadi Sani Rizki, Si Pencetak Gol Penyeimbang yang Menangis Saat Dengar Curhatan Ayahnya
Kedua, perbuatannya memotong haluan laju KRI TOM-357 menimbulkan risiko keselamatan jiwa para awak kapal TNI AL yang sedang melaksanakan tugasnya.
“Itu menyalahi Pasal 73 UNCLOS dan Pasal 66C UU 31 Tahun 2004 jo Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan,” ucap dia.
Ketiga, perbuatan VFRS merupakan tindakan merintangi proses hukum karena menghalangi KRI TOM-357 melaksanakan tugasnya berdasarkan Pasal 73 UNCLOS dan UU Perikanan.
“Ini bukan kejadian pertama, dalam satu minggu, sudah dua kali dilakukan. Pemerintah Vietnam sebagai bagian dari masyarakat dunia seharusnya tidak membiarkan hal ini terus terjadi,” ucap dia.
Vietnam dinilai harusnya segera melakukan perbaikan dan menyelaraskan diri dengan berbagai gerakan global pemberantasan IUU Fishing.
Mengetahui hal tersebut, netizen Indonesia malah memberi komentar dengan menyangkutpautkan kekalahan Vietnam dari timnas U-22 Indonesia pada ajang piala AFF U-22 2019.
Komentar itu netizen layangkan pada unggahan akun Instagram Kompas TV yang berisikan konten video mengenai pemberitaan kapal Vietnam yang halangi penangkapan kapal pencuri ikan di Natuna.
@tonydwiprayogo: "Nguyen ngajak perang nih, mgkn gara-gara kalah di AFF U-22 lwn Indonesia, kagak terima dia."
@abiasa33: "Mungkin masih sakit hati kalah disemi final AFF U-22 kemarin."
@toditompl: "Kalah di AFF U2-2 jd ngambeg."
@bungade77: "Vietnam mungkin belum move on wkt kalah di AFF U-22 dgn tmnas U-22 kita..."
@dindafera33: Efek timnasnya Kalah sm Timnas Indonesia..msih dendam ceritanya..wkwk.."
@rohman9417: "Dendam dia kalah sam Indo di semi final Piala AFF."
Timnas Vietnam memang kalah dar Indonesia pada semi final AFF 2019.
Hasil akhir atau skor akhir Timnas U-22 Indonesia vs Vietnam dalam semifinal Piala AFF U-22 2019 Minggu (24/2/2019) sore di Stadion Olimpik, Phnom Penh, Kamboja adalah 1-0.
Baca Juga : Rencana Zlatan Ibrahimovic Selanjutnya Jika Sudah Pensiun sebagai Pesepak Bola
Source | : | Kompas.com,instagram.com/kompastv |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |