Bagi ensefalitis menular, virus adalah penyebab paling sering diidentifikasi jenis penyakit tersebut.
Virus itu misalnya terjadi dari jenis virus herpes, enterovirus, west nile, japanese encephalitis, dll.
Baca Juga: Link Live Streaming Macau Open 2019 - Lima Wakil Berlaga, Indonesia Pastikan Satu Tiket Semifinal
Kenangan yang diciptakan Alfin untuk Indonesia.Terima kasih untuk semua dedikasi dan kerja kerasmu, adik.#RIPAlfin pic.twitter.com/kuSiN08Pni
— PSSI (@PSSI) October 31, 2019
Kendati demikian, setiap virus memiliki potensi untuk menghasilkan ensefalitis, namun tidak semua orang yang terkena infeksi virus diatas dapat mengembangkan ensefalitis.
Encephalitis.info menambahkan sangat jarang bakteri, jamur, atau parasit juga dapat menyebabkan ensefalitis.
Kemudian untuk ensefalitis autoimun disebabkan oleh infeksi dalam istilah kasus post-infeksi ensefalitis.
Selain itu ensefalitis autoimun terkait dengan antibodi dalam darah seperti VGKC kompleks (anti-LGI1 and Caspr2), reseptor NMDA, GAD, AMPAR, dan antibodi GABA.
Baca Juga: Begini Ekspresi Mohamed Salah Ketika Berusaha Tampil Menyeramkan
Gejala Ensefalitis
Gejala ensefalitis infeksi biasanya dimulai dengan penyakit seperti flu atau sakit kepala.
Temuan penyakit ini yang paling serius adalah perihal masalah kesadaran seperti sering merasa mengantuk, kehilangan kesadaran, dan koma.
Gejala lain termasuk suhu tinggi, kejang, ketidakmampuan untuk berbicara, perubahan sensorik, leher kaku atau sulit perilaku seperti biasanya.
Sementara, untuk gejala ensefalitis autoimun lebih bervariasi tergantung pada jenis antibodi ensefalitis terkait seperti kebingungan, kepribadian ganda, psikologis, gangguan gerak, kejang, halusinasi, dan gangguan tidur.
Baca Juga: Yakin Alfin Lestaluhu Bakal Sembuh, Bima Sakti Sempat Lakukan Hal Ini
Source | : | antaranews.com |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |