Mengenal Penyakit Ensefalitis Penyebab Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

Fauzi Handoko Arif Jumat, 1 November 2019 | 13:10 WIB
Mendiang Alfin Lestaluhu, pemain timnas U-16 Indonesia yang meninggal dunia karena encepahlitis atau radang otak atau infeksi otak pada Kamis (31/10/2019). (instagram.com/bimasakti230176)

BolaStylo.com - Kabar duka datang dari pesepakbola timnas U-16 Indonesia, Alfin Lestaluhu yang meninggal dunia setelah menderita ensefalitis atau radang otak.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengkonfirmasi terkait meninggalnya Alfin Lestaluhu karena mengindap ensefalitis.

Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria telah mengkonfirmasi hal yang berkaitan mengenai meninggalnya Alfin Lestaluhu.

"Keluarga besar PSSI menyampaikan duka yang mendalam untuk Alfin. Doa yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia," kata Ratu Tisha dikutip BolaStylo.com dari pemberitaan Antaranews yang melansir situs resmi PSSI.

Menurut laporan Antaranews, PSSI memberi informasi bahwa Alfin meninggal dunia pada pukul 22.11 WIB di RUmah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Terkait penyakit yang membuat Alfin menderita, Perpustakaan Kedokteran Amerika Serikat (US National Library of Medicine) menyebut bahwa ensefalitis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus atau bakteri.

Baca Juga: Ganda Putra India Klaim Tampil Lebih Baik dari Minions di Final French Open 2019, Andai ....

Penyebab encephalitis

Menurut Encephalitis.info, penyakit itu disebabkan oleh infeksi yang menyerang otak (ensefalitis menular) atau melalui sistem kekebalan tubuh yang kemudian menyerang otak dalam kesalahan (pasca-infeksi atau autoimun ensefalitis).

Penyakit ensefalitis bisa terkena siapa pun tanpa memandang usianya.

Bagi ensefalitis menular, virus adalah penyebab paling sering diidentifikasi jenis penyakit tersebut.

Virus itu misalnya terjadi dari jenis virus herpes, enterovirus, west nile, japanese encephalitis, dll.

Baca Juga: Link Live Streaming Macau Open 2019 - Lima Wakil Berlaga, Indonesia Pastikan Satu Tiket Semifinal

Kendati demikian, setiap virus memiliki potensi untuk menghasilkan ensefalitis, namun tidak semua orang yang terkena infeksi virus diatas dapat mengembangkan ensefalitis.

Encephalitis.info menambahkan sangat jarang bakteri, jamur, atau parasit juga dapat menyebabkan ensefalitis.

Kemudian untuk ensefalitis autoimun disebabkan oleh infeksi dalam istilah kasus post-infeksi ensefalitis.

Selain itu ensefalitis autoimun terkait dengan antibodi dalam darah seperti VGKC kompleks (anti-LGI1 and Caspr2), reseptor NMDA, GAD, AMPAR, dan antibodi GABA.

Baca Juga: Begini Ekspresi Mohamed Salah Ketika Berusaha Tampil Menyeramkan

Gejala Ensefalitis

Gejala ensefalitis infeksi biasanya dimulai dengan penyakit seperti flu atau sakit kepala.

Temuan penyakit ini yang paling serius adalah perihal masalah kesadaran seperti sering merasa mengantuk, kehilangan kesadaran, dan koma.

Gejala lain termasuk suhu tinggi, kejang, ketidakmampuan untuk berbicara, perubahan sensorik, leher kaku atau sulit perilaku seperti biasanya.

Sementara, untuk gejala ensefalitis autoimun lebih bervariasi tergantung pada jenis antibodi ensefalitis terkait seperti kebingungan, kepribadian ganda, psikologis, gangguan gerak, kejang, halusinasi, dan gangguan tidur.

Baca Juga: Yakin Alfin Lestaluhu Bakal Sembuh, Bima Sakti Sempat Lakukan Hal Ini



Source : antaranews.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan