Virus Corona: Bilik Disinfeksi Ternyata Justru Membahayakan, Kok Bisa?

Aziz Gancar Widyamukti Senin, 30 Maret 2020 | 16:34 WIB
Seseorang sedang disemprot di bilik disinfeksi. ()

BolaStylo.com - Bilik disinfeksi yang menyemprotkan disinfektan langsung ke tubuh untuk mencegah penularan virus corona ternyata bisa menimbulkan bahaya.

Berbagam cara dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk memerangi virus corona.

Salah satu cara yang simpel untuk mencegah penularan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Selain itu, ada pula cara yang lebih canggih seperti menggunakan bilik disinfeksi atau yang juga dikenal disinfection chamber.

Baca Juga: 5 Makanan untuk Tingkatkan Sistem Imun di Tengah Pandemi Virus Corona

Bilik tersebut saat ini sudah digunakan di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk di Surabaya.

Awalnya, penggunaan bilik disinfeksi dinilai efektif untuk mencegah penularan virus corona.

Sebab, penyemprotan disinfektan di dalam bilik disinfeksi ditujukan untuk membunuh virus yang menempel di luar tubuh manusia.

Baca Juga: Kondisi Terkini Penyerang Persib Wander Luiz Usai 3 Hari Karantina

Akan tetapi, bilik tersebut ternyata bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang menggunakannya.

Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, penggunaan ruang disinfeksi untuk menyemprotkan disinfektan langsung ke tubuh orang tidak direkomendasikan karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit, mulut, dan mata.

Hal itu dikatakan Wiku dalam konferensi pers di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Jakarta, Senin (30/3/2020).

Baca Juga: Jangan Asal! Penggunaan Hand Sanitizer Bagi Perokok Ternyata Bisa Berbahaya

"Penggunaan disinfektan dengan ruang, chamber, atau penyemprotan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit, mulut, dan mata, dapat menimbulkan iritasi," kata Wiku.

Wiku mengatakan penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh manusia mesti ditinjau kembali karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mulut, dan mata.

Penggunaan sinar atau radiasi (ultraviolet) dalam konsentrasi berlebihan untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, menurut dia, juga dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan kanker kulit.

Baca Juga: Manny Pacquiao Nyatakan Negatif Virus Corona Meski Hasil Tes Diragukan

Menurut Wiku, metode pencegahan penularan virus corona yang aman adalah sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, menghindari menyentuh area wajah dengan tangan kotor, langsung mandi ketika sampai di rumah, mencuci pakaian dengan sabun, menyemprotkan cairan disinfektan hipoklorit ke pakaian saat menyetrika, serta menjaga jarak minimal satu meter dengan saat berinteraksi langsung dengan orang lain.

Di sisi lain, World Health Organization (WHO) Indonesia juga tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfeksi.

Menurut WHO, penyemprotan disinfektan sebaiknya ditujukan untuk permukaan benda.

"#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat!” bunyi pernyataan WHO Indonesia di Twitter.

Untuk diketahui, bilik disinfeksi mengandung berbagai bahan kimia seperti iluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%, kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2), dan sebagainya.

Kata pakar WHO, menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Tak hanya itu, menyemprot bahan-bahan kimia tersebut juga dapat membahayakan bila terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mata atau mulut.

WHO juga menyampaikan bahwa alkohol dan klorin memang bisa digunakan sebagai disinfektan.

Namun, cairan tersebut tapi tidak boleh langsung disemprotkan langsung ke tubuh seseorang.



Source : tribun,BolaStylo
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan