BolaStylo.com - Mengonsumsi makanan sehat sangat dianjurkan bagi semua orang demi menjaga kesehatan tubuh, namun hal itu juga bisa mendatangkan penyakit.
Ketika seseorang menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi sejumlah makanan tertentu, tanpa disadari hal itu bisa menumbulkan bahaya.
Berlebihan dalam mengonsumsi makanan sehat tak selamanya mendatangkan manfaat baik, justru sebaliknya.
Seperti misalnya mengonsumsi tahu terlalu sering memang tidak memberi efek buruk seperti makan es krim setiap hari.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa efek yang ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak tahu juga tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Jangan Sembarang Menyuruh Pensiun, Valentino Rossi Itu Spesial di MotoGP!
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, berikut beberapa macam jenis makanan sehat yang berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
1. Ubi Jalar
Merupakan alternatif makanan yang lebih sehat ketimbang kentang, karena kandungan nutrisi yang lebih banyak termasuk vitamin C, vitamin B, tembaga dan mangan.
Kandungan beta-karoten memiliki sifa anti-penuaan, jika dikonsumsi terlalu banyak, ubi jalat berwarna oranye bisa mengubah warna kulit tubuh menjadi oranye pula.
Kondisi ini disebut karotenemia, sebagai cara mengatasi biasanya penderita hanya diminta untuk mengurangi konsumsi ubi, wortel dan makanan kaya beta-karoten lain.
Baca Juga: Chelsea Vs Manchester City Liga Inggris, Lampard: Level Kami Sama!
2. Kacang Polong
Termasuk kacang hitam, kacang merah dan kacang garbanzo atau buncis terkenal karena kandungan serat yang membuat tubuh kenyang.
Namun, mengonsumsi kacang-kacangan ini dalam jumlah yang banyak bukan tanpa menimbulkan efek samping.
Perut seseorang akan merasa kembung dan bergas, asupan serat berlebih bisa menghambat penyerapan nutrisi.
Seperti zat besi, magnesium, seng, kalsium dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca Juga: Sang Pacar Belajar Masak dari Ibu Valentino Rossi Selama Tinggal Serumah
3. Tahu
Makanan non-daging terbaik untuk memenuhi kebutuhan protein harian, tahu mengandung semua sembilan asam amino esensial.
Produk berbahan baku kedelai ini kaya akan kalsium, mangan dan selenium serta beberapa vitamin lainnya.
Namun demikian, konsumsi kedelai yang berlebihan (lebih dari 4 porsi dalam satu hari) bisa mencegah penyerapan protein oleh tubuh.
Hal ini dikarenakan tingginya kadar trypsin dan protease inhibitor legum yang terdapat di dalam tubuh.
Baca Juga: Disinggung Soal Pernikahan, Pacar Valentino Rossi Malah Minta Undangan
4. Jeruk Bali
Buah ini tak hanya baik untuk sistem kekebalan tubuh, tetapi juga memiliki kadar gula yang rendah.
Jeruk bali mengandung vitamin C, likopen, kalium dan serat, beberapa kandungan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Namun, bagi seseorang yang tengah mengonsumsi obat, lebih baik untuk menghindari konsumsi buah ini.
Jeruk bali bisa mengganggu enzim di jalur usus dan menyebabkan efek beberapa obat menjadi berlebihan.
Baca Juga: Dibandingkan dengan David Beckham, Ini Tanggapan Bintang Liverpool!
5. Pala
Pala menjadi bahan makanan alternatif yang berfungsi sebagai pemanis untuk kopi, rempah ini bisa membuat otak berpikir tengah mengonsumsi sesuatu yang manis.
Hal inilah yang membuat pala kerap dimasukkan sebagai bahan baku suplemen penurun berat badan dan makanan sehat.
Meski demikian, jangan terlalu banyak menambahkan makanan dengan pala karena bisa memicu efek negatif, seperti perubahan perilaku.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Dievaluasi, Ducati Sempat Lirik Jorge Lorenzo Jadi Pengganti
7. Cabai
Bukan rahasia umum jika masyarakat Indonesia sangat gemar mengonsumsi makanan dengan sambal dengan bahan dasar cabai.
Cabai memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, berfungsi untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlambat penuaan.
Nutrisi utama bahan ini adalah capsaicin, berfungsi untuk mengurangi risiko penyakit jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.
Meski demikian, batasi konsumsi cabai atau sambal karna capsaicin bisa memicu lonjakan suhu tubuh hingga mengganggu siklus tidur alami tubuh.
Efek lainnya, bisa menyebabkan mual, diare hingga sakit perut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |