Berpisah dengan Liverpool, Adam Lallana Nangis Cerita Soal Jordan Henderson

Rara Ayu Sekar Langit Sabtu, 25 Juli 2020 | 07:43 WIB
Gelandang tengah milik Liverpool, Adam Lallana, yang bakal dilepas pada akhir musim 2019-2020. (TWITTER.COM/ANFIELDEDITION)

BolaStylo.com - Adam Lallana resmi berpamitan dengan Liverpool dan menceritakan kisah tentang Jordan Hendersen.

Adam Lallana terlihat menahan tangis sangat mengenang kembali memori bersama kapten Liverpool itu.

Dia menceritakan waktu-waktu sulit yang dilewatinya bersama Jordan Hendersen di Liverpool.

"Saya memang belum menghabiskan perjalanan ini bersama Jordan. Saya telah bersama dia saat dia mengalami masa-masa buruknya," kata Lallana sambil menahan tangis.

 Interview itu sedikit berhenti karena Lallana harus mengambil waktu untuk menenangkan diri.

Lalu dia kembali becerita bagaimana perasaan Hendersen ketika The Reds ditahan imbang Sevilla 3-3 pada November 2017.

Pertandingan di Liga Champions tersebut cukup mengejutkan, lantaran Liverpool sempat unggul 3-0 pada awalnya.

Baca Juga: Legowo Chelsea Kalah, Frank Lampard: Liverpool Jangan Sombong!

Bagi Henderson, hasil tersebut terasa seperti kekalahan.

Dia merasa bertanggung jawab atas hasil imbang melawan Sevilla.

"Ada suatu pagi, karena kami sering mengemudi bersama, saya dan Jordan - dan kami imbang 3-3 dengan Sevilla. Rasanya seperti kekalahan dan saya ingat Jordan ... dia mengenakan kerudung (jaket) dan hanya mendengarnya berkata 'sebagai kapten yang tidak bisa terjadi, saya harus bertanggung jawab untuk itu'" ujar Lallana.

Lallana merasa hal itu adalah bagaian dari keegoisan dan rasa tanggung jawab Henderson kepada klub.

"Itu hanya melambangkan ketidakegoisannya dan seberapa besar tanggung jawab yang dia ambil untuk Liverpool Football Club di saat-saat buruk, itu bukan saat-saat yang baik," tutur Lallana.

Dia bahkan berpikir Henderson seorang yang 'gila' karena seharus hasil pertandingan menjadi tanggung jawab seluruh tim.

Selain itu, saat menghadapi Sevilla mereka bahkan tidak mengalami kekalahan hanya hasil imbang.

"Hanya untuk mendengar betapa jujurnya dia tetapi berpikir 'apakah kamu gila untuk mengambil tanggung jawab itu? Ini adalah tanggung jawab tim, kami bahkan belum kehilangan permainan,'" kata Lallana.

Pemain berkebangsaan Inggris itu juga menceritakan saat dimana mereka dibekam cedera.

Baca Juga: Sebelum Liverpool Angkat Trofi Liga Inggris, Sempat Ada Protes Hal Ini!

"Dia mengalami beberapa cedera dan dia bersama saya dan saat-saat gelap saya, cedera. Bukan hanya mengalahkan momen gelap ini," ujar Lallana.

Namun bagi Lallana, cedera adalah yang akan terus terjadi bagi pemaon sepak bola.

Hal yang harus dilakukan adalah tetap bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan baik.

"Itu akan menjadi pertempuran konstan bagi para pemain Liga Premier sepanjang karier sepakbola karena Anda hanya mencari jawaban - cobalah lebih keras, lakukan ini, lakukan itu. Tidak ada yang menjamin kebugaran, Anda harus tetap bekerja dan melakukan pekerjaan Anda," tutur Lallana.

Melihat perjuangan dan rasa tanggung jawab Henderson, Lallana merasa rekannya itu memang pantas menjadi kapten tim.

"Karena itulah dia layak mendapatkan ini lebih dari siapa pun. Dia pantas menjadi kapten Liverpool yang memegang empat trofi dalam satu musim lebih dari siapa pun dan tidak ada yang bisa mengambilnya darinya," kata Lallana.

Dia pun merasa bersyukur bukan hanya menjadi sebatas teman bagi Hendeson namun menjadi rekan setim.

"Menjadi bukan hanya temannya tetapi rekan setimnya, tidak ada yang membuatku lebih bahagia," ujar Lallana.

Baca Juga: Liverpool Angkat Trofi Liga Inggris, Butuh 7 Tahun untuk Ganti Warna Pitanya!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on

 



Source : TalkSPORT
Penulis : Rara Ayu Sekar Langit
Editor : Rara Ayu Sekar Langit
Video Pilihan