Baca Juga: Madu Bisa Bantu Turunkan Bobot 5 Kg dalam Seminggu, Begini Caranya
2. Tidak cukup serat
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak serat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan cenderung memiliki lebih banyak bakteri menguntungkan dalam mikrobioma.
3. Mengganggu fungsi otak
Para ilmuwan memperkirakan bahwa otak mengonsumsi sekitar 120 gram karbohidrat setiap harinya dan otak kita menyumbang sekitar 20 persen dari total energi (kalori) yang dibakar setiap hari.
Saat pertama kali memulai diet rendah karbohidrat, kita mungkin akan mengalami kabut otak, kelelahan mental dan perubahan suasana hati karena sumber bahan bakar utama tubuh tiba-tiba menghilang.
Setelah tubuh bisa menyesuaikan diri, gejala-gejala tersebut mungkin akan mereda, tetapi efek awal tersebut adalah bagian dari alasan mengapa diet rendah karbohidrat sangat sulit untuk dipatuhi.
Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan: 5 Buah yang Harus Anda Hindari saat Diet
4. Memicu gangguan makan
Karbohidrat bukanlah satu-satunya makronutrien yang terkait dengan gangguan makan.
Namun, perlu diingat bahwa memangkas total kelompok makanan mana pun dapat berkontribusi terhadap pengembangan hubungan yang buruk dengan makanan.
Di luar kaitannya dengan pengembangan penyakit, memangkas kelompok makanan tertentu, terutama karbohidrat, juga bisa menghambat performa olahraga kita dan menyebabkan usaha kebugaran kita menjadi "stuck" alias jalan di tempat.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |