Cerdiknya Greysia Polli, Manfaatkan Kelemahan Jadi Kekuatan Baru Mematikan

Eko Isdiyanto Minggu, 21 Februari 2021 | 06:00 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berpose setelah menjalani laga kedua fase grup BWF World Tour Finals 2020 di Impact Arena, Bangkok, Kamis (28/1/2021). (RAPHAEL SACHETAT/BADMINTON PHOTO)

BolaStylo.com - Terungkap kecerdikan Greysia Polii memanfaatkan kelemahan yang dimiliki menjadi kekuataan yang mematikan bagi lawannya di atas lapangan pertandingan.

Terdapat sebuah cerita inspiratif di balik perubahan teknik servis Greysia Polii yang menjelma sebagai kekuatan mematikan bagi lawan-lawannya.

Teknik servis baru menjadi senjata andalan Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu kala berlaga pada rangkaian Thailand Open 2021.

Terbukti ampuh hingga servis tersebut berhasil membawa Greysia/Apriyani merengkuh gelar juara di Yonex Thailand Open 2021.

Meskipun belum berhasil mengulanginya pada dua turnamen berikutnya, Toyota Thailand Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2020.

Baca Juga: Kalimat Sakti Pelatih yang Bikin Greysia Polii Temukan Strategi Mematikan

Dalam dua turnamen awal Thailand Open, Greysia menggunakan servis forehand yang ternyata mampu membuat kesulitan lawan.

Namun sebelum menjadikan forehand serve sebagai senjata andalan, Greysia mengalami pergolakan batin dalam menentukan teknik servisnya.

Diketahui sebelumnya ia menggunakan servis backhand tetapi karena cedera baru yang dialami pada 2011, Greysia tak lagi sempurna melakukan servis tersebut.

Meskipun pada akhirnya ia tetap bertahan dengan itu dan justru menjadi kelemahan karena selalu gugup ketika berada di lapangan.

Baca Juga: Gresyia Polii Akhirnya Bicara, Ada 1 Kejadian yang Membuatnya Frutrasi sebagai Atlet

"Itu adalah kebanggaan bagi saya. Saya pikir, kenapa sebagai pemain profesional, saya tidak bisa melakukan servis," ucap Greysia kepada BWF Media.

"Saya sangat bodoh. Saya mengalami cedera patah bahu pada 2011 dan setelah itu saya tidak bisa melakukan servis backhand.

"Saya selalu frustrasi dengan kelemahan saya dalam servis. Saya terus mencoba, tapi tetap saja gugup," imbuhnya.

Akan tetapi kondisi tersebut tak membuat Greysia menyerah, terlebih setelah mendapat suntikan semangat dari sang pelatih, Eng Hian.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran di Balik Curhatan Greysia Polii ke PBSI, Apa Itu?

Setelah bertahun-tahun, kecerdikan Greysia mampu membuat kelemahannya menjadi kekuatan baru dan senjata yang mematikan lawan.

"Setelah bertahun-tahun, saya menyadari bahwa saya harus menerima kelemahan ini," ujar Greysia Polii.

"Untuk bermain di level profesional, saya harus menerimanya sebagai kelemahan dan kemudian membuat strategi ulang.

"Pelatih saya bilang, yang penting adalah poinnya, bukan teknik servisnya. Jadi, saya mengubah (servis) dari bulan pertama tahun lalu, dari Malaysia Masters," imbuhnya.

Baca Juga: Bareng Greysia Polii, Jawara Ganda Campuran Thailand Nyanyikan Lagu Sheila On 7

Greysia pun semakin percaya diri dengan teknik servis barunya tersebut, ia sangat bersemangat untuk mempertajam hingga merasa nyaman.

"Itu (servis tinggi) tidak terlalu berisiko. Saya harus mempertajam servis, apakah rendah atau tinggi," kata Greysia.

"Saya harus merasa nyaman dulu sebelum mencetak poin. Pelatih mengatakan bahwa saya tidak perlu memikirkan apa yang dikatakan orang lain atau lawan saya.

"Saya hanya perlu memikirkan poin, dan itu sudah terbukti berkali-kali." imbuhnya.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 - Penghancur Greysia/Apriyani Bernasib Tragis di Semifinal

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : BWF
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan