Jangan Minum Susu Sapi Berlebihan! 4 Penyakit Mengerikan Mengancam Kesehatan Anda

Reno Kusdaroji Senin, 12 Juli 2021 | 16:03 WIB
Ilustrasi susu sapi murni. ()

BolaStylo.com - Susu sapi bisa membahayakan kondisi kesehatan tubuh kita jika diminum secara sembarangan tanpa takaran yang tepat.

Dilansir dari Healthline, susu sapi mengandung protein, selenium, vitamin A, B-kompleks, D, K, kalsium, fosfor niasin, thiamin, riboflavin.

Kandungan baik itu membuat susu sapi memiliki beragam manfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan otot, meningkatkan sistem imunitas tubuh, menjaga tekanan darah, hingga mencegah diabetes.

Namun tahukah Anda? Semua manfaat tersebut hanya didapatkan jika kita mengonsumsi susu sapi secara teratur dan 'dalam takaran yang tepat'.

Khususnya harus dalam takaran yang tepat, karena mengonsumsi susu sapi secara berlebihan justru bisa membahayakan kesehatan tubuh Anda.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh, berikut ini kami hadirkan 4 bahaya mengonsumsi susu sapi secara berlebihan.

Baca Juga: Fakta Sesungguhnya di Balik Susu Beruang yang Dianggap Bisa Menangkal Covid

1. Jerawat

Bahaya yang satu ini merupakan yang paling ringan dibandingkan bahaya susu sapi yang lainnya.

Meski begitu, bagi sebagian orang memiliki jerawat merupakan hal yang mengkhawatirkan khususnya di kalangan remaja.

Pasalnya, memiliki wajah berjerawat bisa mengganggu rasa kepercayaan diri untuk sebagian orang.

Dilansir dari Kompas, sebuah riset pada tahun 2016 membuktikan bahwa minum susu sapi terutama yang rendah lemak atau skim berlebihan bisa memicu jerawat.

Pasalnya, minuman satu ini bisa mempengaruhi hormon tertentu dalam tubuh termasuk hormon insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin-1 (IGF-1).

Baca Juga: Jangan Panic Buying Susu Beruang, Ini Penjelasan Ketua Satgas Covid-19

2. Alergi

Bahaya alergi dari susu sapi terhadap tubuh kita erat kaitannya dengan kandungan protein yang ada di dalamnya.

Dalam satu gelas susu sapi (244mL) mengandung sekitar 8 gram protein tergantung jenisnya (susu murni 7,9g; susu rendah lemak 8,2g; susu skim 8,3g).

Berbahayanya, alergi susu sapi bisa menyebabkan gejala penyakit asma, sesak napas, diare, gangguan pencernaan, hingga muntah-muntah.

Parahnya, alergi susu sapi juga bisa menyebabkan anafilaksis yang mengancam nyawa.

Anafilaksis merupakan kondisi dimana sistem imun tubuh menurun secara drastis karena alergi yang berat.

Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu.

Akibatnya, muncul gejala berupa sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran.

Baca Juga: Pro & Kontrak di Balik Diet Susu, Sebenarnya Bikin Gemuk Atau Kurus?

3. Meningkatkan resiko patah tulang

Susu sapi bermanfaat menjaga kesehatan tulang, otot dan gigi seseorang.

Meski begitu, konsumsi susu sapi secara berlebihan justru bisa memicu efek yang sebaliknya hingga meningkatkan resiko patah tulang.

Hal ini disebabkan karena protein hewani pada susu sapi menghasilkan asam saat dipecah dalam sistem pencernaan.

Untuk menetralkan dan membuang asam tersebut, tubuh harus menggunakan kalsium yang terkandung dalam susu sapi serta simpanan kalsium.

Inilah sebabnya konsumsi susu sapi secara berlebihan bisa meningkatkan resiko patah tulang.

Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Membakar Lemak saat Tidur, Salah Satunya Buah Sitrus

4. Meningkatkan resiko kanker

Dalam susu sapi, terkandung residu hormon, antibiotik, dioksi dan polychlorinated biphenyls (PCBs).

Zat-zat tersebut bisa berdampak negatif bagi kesehatan tubuh manusia.

Terutama akan memperburuk sistem saraf, sistem reproduksi dan sistem kekebalan tubuh.

Parahnya, hal ini juga berpotensi meningkatkan resiko jenis kanker tertentu.

Baca Juga: Aslinya Sehatkan Jantung Sampai Atasi Diabetes, Teh Herbal Justru Jadi Ampas Gara-gara Ini

Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi susu sapi secukupnya sesuai dengan takaran yang dibutuhkan tubuh.

Berikut takaran konsumsi susu sapi yang ideal berdasarkan kelompok usia.

  1. Usia 0-12 bulan, tidak dianjurkan minum susu sapi karena lebih membutuhkan susu asi ibu yang merupakan sumber pangan terbaik bagi bayi.
  2. Usia 1-10 tahun, sekitar 100-150ml perhari untuk memenuhi kebutuhan 100-500 miligram gram kalsium.
  3. Usia 11-18 tahun, sekitar 200-250ml perhari untuk memenuhi kebutuhan 800-1000 miligram kalsium.
  4. Usia 19-50 tahun, sekitar 200ml perhari untuk memenuhi kebutuhan 900 miligram kalsium.
  5. Di atas usia 50 tahun, lebih dianjurkan untuk mengonsumsi susu tinggi kalsium ketimbang susu sapi biasa, sekitar 200ml perhari.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Healthline,kompas
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan