Hal itu akan terjadi dengan syarat Ong/Teo dan Aaron/Soh sama-sama sukses melaju hingga perempat final.
Terus bertemu dan saling mengalahkan rekannya sendiri di sederet babak awal rupanya membuat Aaron murka dengan cara BWF melakukan pengundian.
Apalagi, kondisi tak hanya terjadi pada Malaysia saja negara lain seperti Indonesia dan Jepang juga kerap mengalaminya di berbagai kompetisi lain.
"Bukan cuma Malaysia saja, negara lain pun menghadapi masalah yang sama sebelum ini. Seperti contoh Indonesia bertemu Indonesia dan Jepang melawan Jepang," tutur Aaron sebagaimana dilansir dari Bharian.com.my.
Menurut Aaron, kalau bertemu di awal kompetisi atau di akhir saja masih bisa diterima.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2022 Baru Mulai, Tim Malaysia Dihantam Cobaan Berat
Tapi, jika terus-terusan bertemu rekan senegara di sepanjang pertandingan pun membuatnya keberatan.
"Kalau menurut kami,bertemu dengan rekan senegara di putaran kedua atau babak akhir itu masih bisa diterima."
"Namun, lihatlah undian kali ini, lima kedudukan di bawah itu semuanya melibatkan ganda Malaysia."
"Kami pergi jauh-jauh ke Eropa bukan untuk bermain melawan rekan satu tim. Ini Bukan sesuatu yang kami inginkan," jelas Aaron.
Aaron pun percaya jika BWF lebih tahu cara pengundian yang benar.
Namun, ia berharap agar BWF tak lagi mempertemukan rekan senegara di babak-babak awal.
"Mengenai bagaimana cara undian harus dilakukan, saya pikir BWF lebih tahu. Cuma kami sebagai pemain kalau bisa janganlah putara pertama pun kami sudah bertemu rekan setim," tambahnya.