"Hal ini sudah pasti menjadi turnamen buruk bagi para suporter." lanjut bunyi pernyataan Kepolisian Qatar.
Baca Juga: Lionel Messi Terjebak, Bikin Panik Hancurkan Kaca Tapi Ibunya Bahagia
Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 sebenarnya mampu mengikuti jejak Qatar dalam menerapkan aturan tegas tersebut.
Mengingat Indonesia juga menerapkan norma ketimuran, ditambah mayoritas masyarakat beragama Islam dapat menjadi tolok ukur dibuatnya aturan itu.
Meski ajang untuk kelompok umur, namun aturan mengenai larangan promosi dukungan homoseksualitas atau LGBT bisa ditegakkan.
Mengingat sampai saat ini FIFA selaku badan tertinggi sepak bola dunia secara terang-terangan mengkampanyekan LGBT.
Baca Juga: Lee Zii Jia Disentil Lee Chong Wei Usai lebih Utamakan Kejuaraan Dunia Ketimbang Commonwealth Games
Hal itu terlihat dari profile picture akun Twitter resmi FIFA yang menerapkan kombinasi warna yang melambangkan LGBT.
Penolakan tegas terhadap kampanye LGBT sebelumnya dilontarkan oleh Kepala Keamanan Piala Dunia 2022 Qatar, Abdullah Al Nasari.
Ia menyebut Qatar tidak akan berubah menjadi negara Barat hanya demi mensukseskan turnamen akbar empat tahunan sepak bola dunia itu.
"Jika Anda ingin mengungkapkan pandangan Anda mengenai LGBT, lakukanlah dalam masyarakat yang bisa menerima hal itu," ucap Abdullah.
Baca Juga: Minions Absen Panjang, Khawatir Jika Nekat Bakal Diganyang Lawan
"Jangan datang dan menghina seluruh masyarakat (kami). Kami tidak akan pindah agama hanya karena turnamen selama 28 hari.
"Jika seorang penggemar mengibarkan bendera pelangi di stadion dan bendera itu diambil, itu bukan karena kami ingin menyinggungnya, tetapi untuk melindunginya." imbuhnya.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |