Usai Membela Harga Diri Sang Istri, Pelatih Persib Bandung Akui Dilema Ini

Reno Kusdaroji Rabu, 6 Juli 2022 | 08:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya dalam laga pekan keempat Liga 1 2021 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, 23 September 2021. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts membela harga diri sang istri yang dilecehkan oleh seorang netizen bernama Tendi Rustandi.

Kasus pelecehan itu dialami Robert Rene Alberts dan istri setelah Persib Bandung dikalahkan PSS Sleman dalam pertandingan Piala Presiden 2022.

Karena kekalahan Persib Bandung, Tendi Rustandi menghina istri Robert Rene Alberts di media sosial Instagram.

Namun aksi Tendi Rustandi telah kelewatan batas hingga membuat sang pelatih marah.

Robert menuntut si pelaku bertemu dengannya secara langsung dan meminta maaf secara terbuka.

Jika dalam kurun waktu 24 jam tak terpenuhi, Robert akan melaporkan kasus pelecehan tersebut ke ranah hukum.

Singkat cerita, Tendi meminta maaf kepada Robert Alberts karena telah menghina istrinya hingga membuatnya marah pada Senin (4/7/2022) melalui video Instagram di akun @/tenrst.

Selain meminta maaf kepada Robert dan istri, ia juga mengungkap janjinya kepada seluruh pihak untuk tidak mengulangi tindakan buruknya kembali.

"Saya Tendi RUstandi mengakui kesalahan saya dengan komentar yang jahat dan menghina di Instagram coach Robert," ucapnya dalam video tersebut.

Baca Juga: Piala Presiden 2022 - Belum Terkalahkan, Persib Bandung Bakal Kedatangan Amunisi Baru

"Dengan ini saya memohon maaf kepada coach Robert, istri, dan keluarganya.

"Saya juga memohon maaf kepada Persib dan teman-teman bobotoh dan masyarakat Jawa Barat terutama masyarakat Indonesia.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi dan semoga ini jadi pembelajaran bagi kita semua," ucapnya.

Usai kasus itu terselesaikan secara kekeluargaan, Robert Rene Alberts secara tak langsung merasakan dilema.

Di satu sisi, ia menyadari perilaku suporter yang berkaitan dengan klub kebanggaan daerahnya masing-masing.

Hal itu tidak dapat dipisahkan dan bagus untuk perkembangan apalagi untuk sebuah klub besar.

Namun di sisi lain, para suporter anak-anak muda terlalu antusias mendukung sebuah klub hingga terlalu liar dan bertindak terlalu jauh.

Menurut Robert Rene Alberts, situasi-situasi seperti ini yang perlu diedukasi.

"Situasi yang rumit karena orang-orang di Indonesia hidupnya begitu berkaitan dengan sepak bola dan erat dengan klub kebanggaannya," kata Robert dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kisah Ayah Bek Anyar Southampton dan Persib Bandung, Ada Tipu-tipu!

"Terutama para anak muda yang kadang terlalu antusias, terlalu liar dan mereka jadi bertindak terlalu jauh.

Robert menegaskan, pada dasarnya ia siap dikritisi dan tidak mempermasalahkan kritik karena bersifat membangun.

Namun, tentu saja kritik tersebut juga harus dalam tahap wajar karena yang berlebihan bisa membangunkan emosi sesaat.

Apalagi jika telah menjurus kepada pelecehan atau ancaman serius kepada keluarga, Robert Alberts tak akan segan-segan untuk menindaklanjutinya dengan tegas.

"Jika mereka mengkritik saya, saya tidak mempermasalahkan itu," kata Robert Alberts.

"Semisal berkata 'coach kenapa kami melakukan ini, melakukan itu' dan jika tidak mengancam itu tidak apa-apa, itu hanya ekspresi dari orang-orang.

"Tapi jika ada orang yang berkata pada saya di internet 'kalau kami ke Bandung kami tahu di mana tempat tinggalmu dan akan membunuhmu', itu sebuah ancaman.

"Itu tidak boleh terjadi, itu urusannya dengan pihak kepolisian," tegasnya.

Kini, kasus Robert dan Tenti sudah ditutup melalui jalan damai dan batal dibawa ke jalur hukum karena sudah ada itikad baik dari sang pelaku.

Baca Juga: Piala Presiden 2022 - Robert Alberts Tegaskan Kelebihan Persib Bandung Dibanding Tim Lainnya

"Kasus yang saya alami sekarang ini tak perlu melibatkan polisi," kata Robert.

"Ketika orang mengkritik saya, saya sudah berada dalam industri ini selama sekitar 40 tahun, bahkan ini sudah saya anggap sebagai gaya hidup dan gairah hidup saya, ini adalah kehidupan saya.

"Jadi ketika orang memanggil saya apa pun selama masih dalam batasan, itu tidak apa-apa.

"Tapi jika sudah menyentuh keluarga saya, itu hal yang lain dan kami harus berjuang demi hak kami," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan