Baca Juga: Hancur Hingga Kena Mental, Pelatih Arema FC Merasa Jadi Penyebab Terjadinya Tragedi Kanjuruhan!
Namun, panpel Arema justru mencetak 42 ribu tiket.
"Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42 ribu," tulis Mahfud di akun Instagram pribadinya.
Selain dua hal mengejutkan tersebut, Akmal juga membahas terkait penggunaan gas air mata yang sebenarnya sudah dilarang jelas dalam aturan FIFA.
Ia pun menyayangkan fanatisme sempit dari para suporter. Sebab dalam tragedi Kanjuruhan ini, murni terjadi bukan karena perselisihan antar suporter.
Mengingat, tak ada suporter Persebaya yang hadir menonton langsung di Kanjuruhan.
Melainkan karena fanatisme para suporter Arema dalam mendukung klub kesayangannya yang terlalu berlebihan sampai menimbulkan kerusuhan.
Tak lupa, ia pun menyentil PSSI dan Presiden Joko Widodo dalam kritikannya terhadap tragedi Kanjuruhan.
"PSSI tidak pernah mendidik suporter untuk menerima kekalahan," kata Akmal.
"Tak pernah ada usaha-usaha yang cukup dari PSSI untuk membuat sepak bola ini tumbuh dari akar rumput ke liga profesional itu dengan upaya mendidik.
Baca Juga: Hancur Hingga Kena Mental, Pelatih Arema FC Merasa Jadi Penyebab Terjadinya Tragedi Kanjuruhan!
"Saya juga minta ke Presiden Jokowi untuk menghentikan, moratorium dulu lah sepak bola nasional sampe ada solusi yang strategis dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
"... oleh pengelola sepak bola, utamanya PSSI dan pihak keamanan, dan tentu saja pemerintah supaya sepak bola ke depan bisa lebih aman, itu saja," jelasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |