BOLASTYLO.COM - Tragedi Kanjuruhan menjadi titik balik perdamaian suporter, banyak yang menyuarakan termasuk terhadap fan Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Satu dekade berlalu, sepak bola Indonesia tak pernah merasakan kedamaian dalam perjalanannya hingga akhir 2022.
Mulai dari 2012, adanya dualisme PSSI yang berujung pada munculnya dua kompetisi sepak bola yang digelar di Indonesia.
Kemudian di tahun 2015-2016, kompetisi ditiadakan usai PSSI kena sanksi FIFA dan pada 2020 muncul pandemi Covid-19.
Hingga pada 2022, tragedi besar muncul dan membuat ratusan nyawa melayang saat menyaksikan tim kesayangan bermain.
Tragedi Kanjuruhan bisa menjadi titik balik perdamaian antarsuporter, meskipun dalam tragedi tersebut masalahnya bukan karena rivalitas dua suporter.
Namun sederet fans club mengikrarkan menghapus permusuhan dan membuka lembaran baru sebagai saudara seperjuangan di sepak bola Indonesia.
Hal itu ditunjukkan suporter Persis Solo, PSIM Yogyakarta hingga PSS Sleman pasca tragedi Kanjuruhan, pun demikian dengan Aremania dan Bonek.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |