"Mereka meminta saya tidak ke Malang karena situasi masih berkabung dan tidak stabil. Namun saya tetap ke sana," ucapnya menceritakan.
"Saya harus menyikapi ini (tragedi Kanjuruhan) dengan ya ini transformasi Sepak Bola Indonesia saya lakukan," jelasnya.
"Kunjungan saya lakukan, Kita tunggu saja nanti (KLB)," imbuhnya.
Adapun sampai hampir sebulan terakhir, desakan agar Mochamad Iriawan mundur dari PSSI terus bergema setelah pecahnya tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Hal itu juga selaras dengan arahan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, TGIPF dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo meminta Ketum dan jajaran Exco PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab Moral.
Rekomendasi itu tertulis dalam laporan investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2022.
Selain itu, TGIPF juga merekomendasikan agar PSSI segera mengadakan kongres luar biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru.
Adapun Mochamad Iriawan juga secara terbuka menyatakan bahwa PSSI berencana mempercepat KLB.
Keputusan itu adalah bagian dari hasil rapat jajaran Komite Eksekutif (exco) PSSI pada Jumat (28/10/2022) malam WIB.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |