Keluhan refluks asam lambung dapat berupa mulut terasa asam atau pahit, batuk yang tidak kunjung reda, dada terasa panas, ulu hati terasa nyeri, atau sering bersendawa.
Refluks asam lambung atau dalam bahasa kedokteran disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan.
Baca Juga : Ingin Naik MRT Gratis di Singapura? Coba Lakukan 20 Squat dalam 40 Detik
Makanan yang tinggi lemak, pedas, atau makanan yang digoreng dapat menyebabkan refluks karena dapat menyebabkan relaksasi katup antara lambung dan kerongkongan yang tugasnya mencegah refluks asam lambung.
Di samping itu, makanan tinggi lemak memerlukan waktu pengolahan yang lebih lama di dalam lambung sehingga kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan juga lebih besar.
Beberapa makanan lain yang dapat memicu refluks asam lambung adalah coklat, keju, alkohol, soda, dan mint.
Nasi goreng dan mie instan termasuk dalam makanan yang tinggi lemak.
Jadi benar bahwa kebiasaan makan kedua makanan ini di malam hari dapat memicu naiknya asam lambung.
Baca Juga : Mandi Satu Kali Sehari Ternyata Baik untuk Kesehatan Tubuh, Begini Penjelasannya Secara Medis
Oleh karena itu, yang dianjurkan adalah makan malam terakhir tiga jam sebelum waktu tidur.
Makanan dengan kandungan lemak rendah dan porsi yang kecil adalah pilihan yang terbaik.
Contohnya adalah yoghurt rendah lemak, biskuit/crackers gandum, sayuran, pisang, roti, atau daging putih seperti ayam dan ikan, serta nasi (dalam porsi kecil).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Halo Prof! Sebaiknya Makan Apa Saat Lapar Tengah Malam?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR