Sosok yang berhasil menyabet emas Olimpiade 1972 di Munich itu takut jika regenerasi bibit bulu tangkis Indonesia akan terganggu.
"Saya pastinya menyayangkan (audisi umum PB Djarum) dihentikan, karena bisa saja ada mata rantai ekosistem pembinaan yang terputus," ujar Christian.
"Pembinaan itu kan bentuknya seperti piramida, lebar di bawah dan mengerucut di atas. Tentu kita mencari bibit-bibit yang diharapkan dengan cara itu," tambahnya.
Pasalnya, PB Djarum merupakan salah satu klub yang menyuplai atlet-atlet nasional Indonesia.
Dan adanya audisi PB djarum adalah salah satu jalan lahirnya sejumlah atlet yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Selama ini kan PB Djarum dikenal sebagai salah satu penyuplai atlet-atlet nasional lewat audisi. Nah, kalau basic awalnya terputus, bisa terhambat," tutur Christian
Salah satu contoh atlet yang merupakan hasil audisi PB Djaum adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Ganda putra nomor 1 dunia yang bertandem dengan Marcus Fernaldi itu adalah hasil dari audisi umum PB Djarum tahun 2007.
Baca Juga: Pemupus Asa Marcus/Kevin Rasakan Sakitnya Ditikung Ketika Selangkah Lagi Juarai Taiwan Open 2019
Kevin bahkan menuturkan jika ia pernah gagal di audisi namun terus mencoba hingga akhirnya berhasil lolos.
Dasar Klaim KPAI
Sebelumnya, KPAI menilai Djarum Foundation memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR