Baca Juga: Termasuk Pelatih, Pemain Persib Sempat Tinggalkan Bandung Selama Libur
Sulit Berpanas
Kondisi sulit bernapas ini merupakan gejala ringan ketiga yang muncul dan dialami para pasien yang terpapar virus corona.
Gejala ini dapat terjadi secara sendiri, tanpa disertai batuk dan gejala lain yang menandakan seseorang kesulitan bernapas.
Sulit bernapas dapat dikenali jika seseorang merasakan dadanya menjadi ketat dan seolah-olah tidak bisa cukup bernapas dengan baik.
Dalam kondisi ini, si penderita sangat dianjurkan untuk menghubungi rumah sakit terdekat atau dokter spesialis pernapasan.
Keadaan yang berlangsung terus menerus akan kesulitas bernapas ini oleh CDC dimasukkan ke dalam tanda-tanda peringatan darurat untuk COVID-19.
Selain itu, akan muncul warna kebiruan pada wajah dan bibir, ini menandakan bahwa seseorang kekurangan oksigen dan kebingungan secara mendadak.
Baca Juga: Manajer Khabib Nurmagomedov Desak Presiden UFC Tetap Gelar Duel Kontra Tony Ferguson
Anosmia
Anosmia menjadi gejala ringan virus corona yang termasuk aneh, hal ini dikabarkan oleh Amercian Academy of Otolaryngology-Head and Neck Sugery.
Peneliti mengungakpakn adanya gejala anosmia dan dysgeusia menjadi tanda-tanda seseorang terpapas virus corona.
Anosmia adalah kindisi dimana indra penciuman seseorang memudar, sementara dysgeusia merupakan keadaan kurangnya indra perasa seseorang.
Ditambah dalam litelatur medis, hilangnya indra penciuman secara tiba-tiba memang dikaitkan dengan infeksi pernapasan yang disebabkan coronavirus.
Baca Juga: Bagaimana Potensi Wander Luiz Sembuh? Dokter Persib Optimis, Tapi...
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR