BolaStylo.com - Terdapat lima gejala ringan dari virus corona atau COVID-19 yang sering diabaikan masyarakat di tengah bahaya luar biasa wabah penyakit ini.
Berdasarkan data real time Coronavirus COVID-19 Global Cases by CSSE at John Hohpkins University, kasus virus corona di dunia telah mencapai angka 471.783.
Wabah virus corona yang menyebar secara masif memang wajib diwaspadai oleh masyarakat luas, seperti gejala ringan yang ditimbulkan.
Terdapat beberapa gejala ringan yang disebabkan virus corona, namun banyak masyarakat justru menyepelekannya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa gejala akut pada saat ini muncul dalam waktu singkat.
Baca Juga: Ketahui Beda Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa yang Dianggap Mirip
Selain itu bisa muncul kapan saja mulai hari kedua hingga dalam tempo 14 hari setelah si penderita terpapar virus corona.
Berikut ini lima gejala ringan virus corona yang kerap kali diabaikan masyarakat padahal sebenarnya wajib diperhatikan dan diantisipasi.
Demam
Seperti orang yang terkena flu, demam merupakan gejala utama dari orang yang terinfeksi atau terindikasi terpapar virus corona.
Seseorang bisa itu anak-anak dan orang dewasa dapat dikatakan dalam kondisi demam jika suhu tubuh mencapai 37,7 derajat celcius atau lebih namun juga memperhatikan kondisi.
Baca Juga: Pesan Jonatan Christie untuk Masyarakat di Tengah Pandemi Virus Corona
"Terdapat banyak yang salah paham tentang demam," ucap dr. John Williams.
"Suhu harian rata-rata adalah 37 derajat celcius, namun kita semua mengalami naik turun suhu pada siang hari," imbuhnya.
Kepala Divisi Penyakit Menular Anak di RS Pittsburgh University Medical Center of Pittsburgh ini mengklaim suhu tersebut bukan termasuk demam.
Untuk mengukur suhu tubuh, jangan dilakukan di pagi hari, tetapi idealnya pada sore hari karena waktu tersebut menunjukkan peningkatan suhu.
Di waktu inilah virus yang menyerang seseorang menunjukkan gejala demam.
Baca Juga: Jonatan Christie Terlihat Kurus di Masa Karantina Pelatnas Cipayung, Diet?
Batuk
Selain demam, gejala ringan lain yang menandakan virus corona adalah batuk, meski demikian kondisi yang dimaksud bukan sembarang batuk.
Berdasar pada penjelasan Profesor Kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilkt, University School of Medicine di Nashville, Tennessee, dr. William Schaffner.
Profeson Willam Schaffner menejelaskan kondisi batuk yang dialami penderita virus corona cenderung lebih terasa di dada.
Kondisi ini seperti menyusahkan para penderita karena berasal dari tulang dada, selain itu juga dapat diketahui saluran bronkial sedang meradang atau iritasi.
"Ini bukan tentang rasa gatal di tenggorokan, Anda tidak hanya berdehem, tidak hanya lelah, Anda tidak mengeluarkan apa-apa," ucap Schaffner.
Baca Juga: Virus Corona Paling Menular Hanya di Minggu Pertama Gejala Muncul, Ini Penjelasannya!
Sakit Kepala dan Flu
Gejala ringan virus corona memang seperti gejala flu pada umumnya, termasuk sakit kepala, masalah pencernaan hingga tubuh merasa sakit dan kelelahan.
Para ahli sepakat, kemungkinan besar seseorang hanya mengalami flu disertai gejala awal dengan munculnya demam dan batuk.
Selain itu juga gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan hingga bersin-bersin dan juga mengalami sesak napas.
Apabila gejala sesak napas ini tak kunjung mereda atau membaik selama seminggu atau lebih, maka kondisi ini bisa dipastikan akan semakin buruk.
Baca Juga: Termasuk Pelatih, Pemain Persib Sempat Tinggalkan Bandung Selama Libur
Sulit Berpanas
Kondisi sulit bernapas ini merupakan gejala ringan ketiga yang muncul dan dialami para pasien yang terpapar virus corona.
Gejala ini dapat terjadi secara sendiri, tanpa disertai batuk dan gejala lain yang menandakan seseorang kesulitan bernapas.
Sulit bernapas dapat dikenali jika seseorang merasakan dadanya menjadi ketat dan seolah-olah tidak bisa cukup bernapas dengan baik.
Dalam kondisi ini, si penderita sangat dianjurkan untuk menghubungi rumah sakit terdekat atau dokter spesialis pernapasan.
Keadaan yang berlangsung terus menerus akan kesulitas bernapas ini oleh CDC dimasukkan ke dalam tanda-tanda peringatan darurat untuk COVID-19.
Selain itu, akan muncul warna kebiruan pada wajah dan bibir, ini menandakan bahwa seseorang kekurangan oksigen dan kebingungan secara mendadak.
Baca Juga: Manajer Khabib Nurmagomedov Desak Presiden UFC Tetap Gelar Duel Kontra Tony Ferguson
Anosmia
Anosmia menjadi gejala ringan virus corona yang termasuk aneh, hal ini dikabarkan oleh Amercian Academy of Otolaryngology-Head and Neck Sugery.
Peneliti mengungakpakn adanya gejala anosmia dan dysgeusia menjadi tanda-tanda seseorang terpapas virus corona.
Anosmia adalah kindisi dimana indra penciuman seseorang memudar, sementara dysgeusia merupakan keadaan kurangnya indra perasa seseorang.
Ditambah dalam litelatur medis, hilangnya indra penciuman secara tiba-tiba memang dikaitkan dengan infeksi pernapasan yang disebabkan coronavirus.
Baca Juga: Bagaimana Potensi Wander Luiz Sembuh? Dokter Persib Optimis, Tapi...
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR