BolaStylo.com - Kegagalan Carolina Marin pada ajang Indonesia Masters 2019 menimbulkan rasa berdosa bagi wasit bulu tangkis Indonesia, Jauhari Latif.
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, sempat dihantam memori buruk pada babak final Indonesia Masters 2019.
Kala itu, Carolina Marin berhasil melaju ke babak final melawan pebulu tangkis India, Saina Nehwal.
Namun, Carolina Marin mengalami cedera ACL (anterior cruciate ligament) di kaki kanannya ketika unggul 10-4 di gim pertama.
Cedera yang dialami Carolina Marin membuatnya harus rela melihat Saina Nehwal membawa pulang gelar juara Indonesia Masters 2019.
Baca Juga: Wejangan BWF untuk Si Pemberi Mimpi Buruk Carolina Marin di Final Spain Masters 2020
Kekalahan Carolina Marin ini menimbulkan kekecewaan bagi wasit bulu tangkis Internasional asal Indonesia, Jauhari Latif.
Bahkan, Jauhari Latif merasa berdosa kepada Carolina Marin atas apa yang terjadi pada babak final Indonesia Masters 2019.
Sampai saat ini, Jauhari masih tetap berharap jika suatu hari nanti ia dapat bertemu dan berbicara secara khusus dengan Marin.
Semua bermula ketika Jauhari mengalami cedera sebelum pertandingan babak final dimulai saat sedang menggosok gigi.
Baca Juga: Durhaka pada Pelatih, Karier Eks Ganda Putra Nomor Satu Dunia Hancur Seketika
"Saat menggosok gigi di wastafel, saya sedikit membungkuk dan tiba-tiba batuk kencang. Entah kenapa guncangan batuknya menarik otot pinggang," kata Jauhari dilansir BolaStylo.com dari laman PBDjarum.
Akibat cedera itu, Jauhari kesulitan berdiri dengan tegak dan hanya bisa berjalan sambil membungkukan badan karena rasa sakit yang luar biasa.
Jauhari yang panik karena tidak mungkin tampil menjadi wasit dengan jalan membungkuk, langsung menghubungi Dr Carmen Yahya.
Ia kemudian disarankan untuk bertemu dokter yang bertugas di ruangan medis untuk dilakukan fisioterapi.
Baca Juga: Conor McGregor Lewat, Tyson Fury Jadi Petarung Berpenghasilan Tinggi
"Disana diterapi, dipasang macam-macam alat kurang lebih 40 menit," ujar Jauhari.
Jauhari yang sempat merasa lebih baik pun bersiap melaksanakan tugasnya.
Namun, cedera yang diderita Jauhari kembali kambuh menjelang pertandingan final akan dimulai, tepatnya ketika dia sudah siap dengan segala atributnya sebagai wasit.
Jauhari hanya bisa pasrah dan berdoa dengan kondisinya saat itu.
Baca Juga: Ngefans Berat, Anak Evander Holyfield Tiap Hari Lihat Video Petinju Asia Ini
Dia berharap agar pertandingan tidak berjalan rubber game atau tidak memakan waktu yang panjang.
"Ya Allah, saya sedang sakit pinggang. Bagaimana caranya pertandingan ini cepat selesai," ujarnya.
Jauhari berjalan tegak memasuki lapangan final Istora Senayan sambil menahan rasa sakit pada pinggangnya.
Tak disangka, doa yang dipanjatkan Jauhri terkabul dan pertandingan final hanya berlangsung selama 10 menit.
Saat itu pertandingan berakhir karena Carolina Marin mengalami cedera serius yang mengharuskannya mundur.
Jauhari mulai dibayangi perasaan bersalah kepada Marin atas doa yang ia panjatkan.
"Saya berasa berdosa kepada Carolina Marin," ucapnya.
Baca Juga: Saking Kerasnya Berlatih, Mike Tyson Alami Cedera Robek Pelipis Mata
Beberapa minggu setelah pertandingan, Jauhari mengungkapkan rasa bersalahnya melalui akun instagram pribadi miliknya.
Pada Indonesia Masters 2020, Jauhari akhirnya bertemu dengan kru dari Spanyol yang sedang membuat film dokumenter tentang Carolina Marin.
Jauhari pun mendapat kesempatan untuk menyampaikan permintaan maaf khusus kepada Carolina Marin atas apa yang terjadi di final Indonesia Masters 2019.
Source | : | pbdjarum |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR