BolaStylo.com - Di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru (ADB) atau era new normal memaksa banyak orang harus menjaga pola makanan bergizi demi meningkatkan imunitas tubuh.
Asupan nutrisi yang tepat bisa didapatkan dengan pola makan gizi seimbang, yakni terpenuhinya kebutuhan makronutrien dan mitkronutrien.
Makrtonutrien merupakan zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yan besar, seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Sementara itu mikronutrien adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan dalam jumlah lebih sedikit, seperti vitamin dan mineral.
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, penjelasan di atas diungkap oleh Doker Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felecia Suganda, M.Kes, Sp.GK.
Baca Juga: Juventus Tumbang, Ibrahimovic Kalahkan Statistik Cristiano Ronaldo!
Dijelaskan oleh Dokter Diana dalam webinar RSPI: Gizi Baik untuk Meningkatkan Imunitas, Rabu (10/6/2020).
"Meski lebih sedikit, tapi jika tubuh tidak mendapatkan mikro, maka tubuh enggak bisa berfungsi sebagaimana mestinya," ucap Diana.
Pemenuhan gizi seimbang tubuh digambarkan seperti piramida komposisi makanan, artinya semakin rendah posisi harus dikonsumsi lebih banyak ketimban yang di atasnya.
Di posisi paling bawah terdapat air putih, dikonsumsi minimal delapan gelas per hari, khusus untuk ibu hamil dan menyusui minimal 12 gelas dalam satu harinya.
Baca Juga: Bawa AC Milan Tumbangkas Juventus, Ibrahimovic Klaim Hal Muluk Ini!
Tingkatan selanjutnya adalah karbohidrat, dengan porsi tiga sampai delapan porsi setiap harinya.
Untuk masyarakat Indonesia pada umumnya memenuhi karbohidrat dengan mengonsumsi nasi, selain alternatif lain seperti roti, jagung dan singkong.
Tingakat di atas selanjutnya adalah sayur dan buah, yang notabene merupakan sumber vitamin dan mineral, dikonsumsi masing-masing 3,5 porsi setiap harinya.
Pada posisi paling atas kebutuhan protein nabati dan hewani yang masing-masing harus dipenuhi sebanyak dua sampai tiga porsi setiap harinya.
Baca Juga: Juventus Kalah, Maurizio Sari Kambing Hitamkan Jadwal Pertandingan dan Cuaca
Protein hewani bisa berasal dari telur, ikan ayam dan daging, protein nabati bisa dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan jamur.
Kedua protein ini harus dicukupi, tidak boleh salah satunya dan wajib dikombinasikan setiap hatinya.
"Protein harus dicukupi dari hewani dan nabati, enggak bisa salah satunya, harus dikombinasikan," ujar Diana.
Lebih lanjut, dalam pemenuhan gizi seimbang bisa dengan cara dalam seporsi makanan terdiri dari makanan pokok, sayuran, buah dan lauk-pauk.
Baca Juga: Legenda Man United Klaim Pemain Cadangan Ini Mirip David Beckham Karena Hal Sepele
Selain itu, pola makan sehat juga harus diiringi jadwal makan yang teratur yakni tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan malam.
Bisa juga disertai dengan cemilan sehat, jadwal sarapan dilakukan di antara pukul 07.00 sampai 08.00.
Sementara makan siang pukul 12.00 sampai pukul 13.00 dan makan makan malam pada pukul 18.00 sampai 19.00.
Cemilan sehat bisa dikonsumsi di antara pukul 09.00 sampai 10.00 atau 15.00 sampai 16.00, pastikan cemilan yang dikonsumsi tinggi serat dan padat gizi.
Baca Juga: Waduh, Langsung Minum Es Teh Usai Makan Ternyata Berbahaya! Ini Efeknya
"Banyak yang bilang makan pagi dan siang saja, enggak mau makan malam, takut gemuk. Itu salah," kata Diana.
"Jadi tetap harus konsumsi tiga kali makan dalam sehari, pagi, siang, dan malam. "Jika sudah konsumsi seperti ini, maka imunitas tubuh juga akan meningkat." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR