BolaStylo.com - Biang kerok kekalahan Manchester City di babak perempat final Liga Champions dari Olympique Lyon tak lain adalah Pep Guardiola.
Secara tidak langsung pernyataan tersebut dilontarkan oleh pengamat Lia Perancis di BBC, Julien Laurens yang menyoroti aksi Pep Guardiola.
Bertemu Olympique Lyon di perempat final Liga Champions 2019-2020, Manchester City bermain menggunakan taktik tak seperti biasa.
Pep Guardiola menerapkan formasi 3-4-3 ketimbang menggunakan formasi andalan yang biasa diterapkan, yakni 4-3-3 atau 4-3-2-1.
Alhasil, laga yang digelar pada Minggu (16/8/2020) dinihari WIB di Stadion Jose Avalede, Portugal ini berakhir dengan skor 1-3.
Baca Juga: Ladies Sudahkah Kamu Tahu? Ini 5 Faktor Pemicu Jerawat di Wajah
Secara mengejutkan, wakil Perancis sukses menekuk runner-up Liga Inggris dan memastikan langkah ke babak semifinal.
Tiga gol Lyon dicetak oleh Maxwel Cornet (24') dan Moussa Dembele (79' dan 87').
Sementara satu gol balasan Manchester City dicetak oleh gelandang andalan mereka, Kevin De Bruyne di menit ke-69.
Kekalahan ini tentu mengejutkan banyak pihak karena sebelumnya Man City diprediksi bakal melenggang mulus ke babak semifinal.
Baca Juga: Kondisi Ruang Ganti Barcelona Usai Dibantai Bayern Muenchen, Messi Terlihat Ngenes
Namun, taktik yang diterapkan Guardiola di awal pertandingan seolah menjadi bom waktu bagi timnya sendiri.
Pelatih asal Spanyol itu sebenarnya sudah merubah skema menjadi 4-3-3 dengan memasukkan Ryad Mahrez pada menit ke-60 pertandingan.
Meski demikian, hal itu tak banyak memberi pertolongan bagi klub berjuluk The Citizen ini.
Juliens Laurens setuju ketika ditanya apakah Guardiola terlalu banyak berpikir kala timnya menghadapi Lyon.
Baca Juga: Mike Tyson dan Lenox Lewis Kompak Akui Sosok Ini Sebagai Rival Terberat Selama Karier Mereka
Ia menyamakan hasil ini dengan kegagalan Man City musim lalu kala bertemu Tottenham Hotspur dan saat bersua AS Monaco.
"Benar sekali. Terkadang hal itu bekerja, seperti ketika melawan Real Madrid di Spanyol. Namun, kebanyakan tak bekerja," ucap Laurens.
"Hal sama terjadi lawan Spurs musim lalu dan laga leg kedua lawan Monaco tiga tahun silam.
"Kenapa Anda tidak bisa bermain seperti biasanya dengan formasi normal melawan tim yang jauh lebih lemah dari City?" imbuhnya.
Baca Juga: Hasil FP3 Moto2 Austria 2020 -Pembalap Indonesia Ada di Posisi Ini
Lebih lanjut, Laurens heran dengan Guardiola yang terlalu melakukan improvisasi taktik hanya untuk menghadapi Lyon.
Menurutnya, jika ada seseorang yang harus bertanggung jawab atas kekalahan Man City sekarang, dialah Pep Guardiola.
"Kenapa perlu mengadaptasi formasi mengikuti lawan Anda ini?" ujar Laurens.
"Tidak bisa seperti ini, ia harus menanggung kesalahan. Ia harus bertanggung jawab. Sudah terlalu sering ini terjadi.
Baca Juga: Liga Champions - Pemain Bayern Muenchen Ini Tabur Garam di Luka Lionel Messi dan Barcelona
"Pep membuat salah di awal, pada tengah babak, dan saat babak kedua." imbuhnya.
Satu hal lain yang membuat Laurens terheran adalah ketika pelatih asal Spanyol itu tak menurunkan Phil Foden sejak awal laga.
Ia menganggap Phil merupakan pemain terbaik untuk Man City kala mereka berhasil menyingkirkan Real Madrid pekan lalu.
"Kenapa Phil Foden, mungkin pemain terbaik Man City lawan Real Madrid pekan lalu, tidak bermain ketika City mengejar pertandingan? Ini gila." kata Laurens.
Baca Juga: Lionel Messi Mulai Berkomentar soal Kemungkinan Satu Tim dengan Cristiano Ronaldo
"Tentu saja bukan salah Pep apabila Sterling gagal depan gawang tetapi adalah kesalahan Pep ketika City tak bisa menciptakan lebih banyak kesempatan.
"Keputusannya punya lebih banyak pengaruh sepanjang 90 menit." imbuhnya.
Ia sangat yakin bahwa kegagalan Man City di babak perempat final Liga Champions musim ini merupakan kegagalan Pep.
Di sisi lain, Julien Laurens mengapresiasi kinerja Lyon yang sukses memainkan sepak bola efisien dan praktis.
Baca Juga: Legenda UFC Sebut 5 Petarung Berstatus GOAT, Tak Ada Khabib Nurmagomedov?
"Lyon mengambil keuntungan dari taktik gila Pep. Anda tak bisa meremehkan Lyon dan efisiensi mereka karena tim ini sangat tajam depan gawang." kata Laurens lagi.
"Namun, saya masih merasa hasil ini berada di tangan Pep. Ini kegagalan Pep." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR