Kariernya bersama Manchester City berakhir lebih cepat di tahun 2003.
Alf-Inge menyatakan jika rasa sakit tak mau pergi dari lututunya dan pada 2008 ia seolah mengakui itu sebagai penyebab kariernya hancur.
"Lutut saya masih sakit dan rasa sakit itu tak kunjung pergi, itulah yang saya hadapi," ungkap Haaland pada DailyMail.
"Apakah tekel itu mengakhiri karier saya? Bagaimana ya, (bisa dilihat) saya tak bermain lagi secara penuh, 'kan?" lanjutnya.
Meski hal itu menghancurkan kariernya, Haaland rupanya tak pernah menyalahkan Roy Keane sama sekali.
Ia hanya mengkhawatirkan rasa balas dendam yang ternyata tersemat di hati Roy Keane karena kata-katanya dulu.
"Saya tak menyalahkan dirinya karena sudah menendang saya. Yang saya beri perhatian dan khawatirkan adalah pernyataan dirinya di buku pertamanya dimana ia ingin balas dendam. "Dan saya tidak memikirkan bagian (aksi brutal) itu bagian dari sepak bola," jelas Alf-Inge.
Saat ditanya bagaimana jika mereka akan bertemu kembali, Alf-Inge menjawab dengan candaan bahwa dia bakal lari.
Tapi, hal itu hanya sebuah candaan, Alf-Inge mengakui jika Roy Keane adalah pemain yang baik dan ia tak pernah menyalahkan Roy Keane.
Ia juga merasa sudah cukup banyak bermain di Liga Inggris jadi tak masalah baginya untuk berhenti.
Haaland lantas menuturkan jika ia tak masalah jika harus berbicara dengan Roy Keane, tapi mungkin legenda MU itu yang akan merasa tak nyaman dengannya.
Terlepas dari itu, Alf-Inge Haaland berhenti bermain sepak bola sekitar 8 tahun dari 2003-2011.
Haaland kemudian mencoba bermain kembali di klub Norwegia Rooseland BK, ia hanya bermain sekali selama 17 menit dan pensiun dua tahun kemudian secara resmi pada 2013.
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR