BolaStylo.com - Ayah Erling Haaland, Alf-Inge Haaland ternyata memiliki akhir karier yang tragis akibat ulah kapten legendaris Manchester United, Roy Keane.
Siapa sangka, Erling Haaland adalah satu dari beberapa anak pesepak bola yang bisa mengikuti jejak ayah mereka dengan bersinar.
Ayah Erling Haaland adalah mantan gelandang yang pernah membela tiga klub Inggris selama kariernya yakni Nottenham Forest, Leeds United dan Manchester City.
Namun, kariernya di Inggris harus berakhir gara-gara sebuah balas dendam brutal yang dilakukan oleh kapten legendaris Manchester United, Roy Keane padanya.
Semua itu bermula saat Alf-Inge Haaland bertemu dengan Roy Keane ketika membela Leeeds United saat musim 1997-1998.
Kala itu,Roy Keane yang berusaha mengejar bola umpan Ronny Johnsen.
Namun, Keane tiba-tiba terjatuh di kotak penalti ketika ditempel oleh Haaland.
Melihat hal itu, Haaland malah kesal karena Keane dianggap melakukan diving agar timnya mendapatkan tendangan penalti.
Ayah Erling Haaland itu melontarkan kalimat menyindir dan meminta Keane cepat bangun.
"Bangun dan berhenti berpura-pura," begitulah ucapan Haaland kala itu.
Sayang, satu kalimat itu rupanya terpatri dan menimbulkan dendam di hati Keane.
Pasalnya, eks kapten Manchester United itu memang benar-benar cedera dan tak berpura-pura.
Ia didiagnosa mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Usai sembuh, Keane pun tak melupakan kejadian itu dan diam-diam berniat membalas dendam.
Hal itu terwujud saat keduanya kembali bertemu ketika Alf-Inge sudah menjadi bagian dari Manchester City.
Keduanya bertemu lagi di derbi Manchester pada 21 April 2001, kala itu pertandingan yang berlangsung di Old Trafford itu berjalan sengit dengan skor 1-1.
Di menit-menit akhir (85') Keane menunaikan balas dendamnya ketika keduanya berebut bola.
Kaki kanan ayah Erling Haaland ditendang dengan sepakan tingi Keane yang membuatnya terpelanting jatuh ke tanah.
Usai melakukan itu, Keane yang diberi kartu merah dengan senang hati keluar lapangan dan menuju ruang ganti.
Dalam buku otobiografinya, Keane mengaku tak menyesal melakukan itu karena dia sudah lama memang ingin balas dendam.
"Saya sudah menunggu sejak lama (untuk balas dendam). Saya hantam dirinya dengan keras. 'Rasakan itu, bajingan. Dan jangan coba-coba mengejek kalau diriku tak cedera'," tulis Keane dalam buku Keane: The Autobiography yang terbit pertama kali pada 2002.
"Saya tak menunggu (wasit menunjukkan) kartu (merah). Saya langsung berbalik dan berjalan ke ruang ganti."
Keane merasa jika Haaland pantas mendapatkan itu, karena menurutnya mata harus dibayar mata.
Meski begitu, sepakan horor Keane itu nyatanya membuat karier Haaland di Liga Inggris mati.
Kariernya bersama Manchester City berakhir lebih cepat di tahun 2003.
Alf-Inge menyatakan jika rasa sakit tak mau pergi dari lututunya dan pada 2008 ia seolah mengakui itu sebagai penyebab kariernya hancur.
"Lutut saya masih sakit dan rasa sakit itu tak kunjung pergi, itulah yang saya hadapi," ungkap Haaland pada DailyMail.
"Apakah tekel itu mengakhiri karier saya? Bagaimana ya, (bisa dilihat) saya tak bermain lagi secara penuh, 'kan?" lanjutnya.
Meski hal itu menghancurkan kariernya, Haaland rupanya tak pernah menyalahkan Roy Keane sama sekali.
Ia hanya mengkhawatirkan rasa balas dendam yang ternyata tersemat di hati Roy Keane karena kata-katanya dulu.
"Saya tak menyalahkan dirinya karena sudah menendang saya. Yang saya beri perhatian dan khawatirkan adalah pernyataan dirinya di buku pertamanya dimana ia ingin balas dendam. "Dan saya tidak memikirkan bagian (aksi brutal) itu bagian dari sepak bola," jelas Alf-Inge.
Saat ditanya bagaimana jika mereka akan bertemu kembali, Alf-Inge menjawab dengan candaan bahwa dia bakal lari.
Tapi, hal itu hanya sebuah candaan, Alf-Inge mengakui jika Roy Keane adalah pemain yang baik dan ia tak pernah menyalahkan Roy Keane.
Ia juga merasa sudah cukup banyak bermain di Liga Inggris jadi tak masalah baginya untuk berhenti.
Haaland lantas menuturkan jika ia tak masalah jika harus berbicara dengan Roy Keane, tapi mungkin legenda MU itu yang akan merasa tak nyaman dengannya.
Terlepas dari itu, Alf-Inge Haaland berhenti bermain sepak bola sekitar 8 tahun dari 2003-2011.
Haaland kemudian mencoba bermain kembali di klub Norwegia Rooseland BK, ia hanya bermain sekali selama 17 menit dan pensiun dua tahun kemudian secara resmi pada 2013.
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR