BolaStylo.com - Eks rekan Marcus Fernaldi, Agripinna Prima Rahmanto Putra mengklarifikasi dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terkait kasusnya.
Nama Agripinna Prima Rahmanto Putera ikut terseret dalam kasus match fixing atau pengaturan skor yang terjadi beberapa tahun terakhir.
Agripinna masuk dalam 8 nama yang dianggp BWF ikut terlibat dalam kasus pengaturan skor.
Mantan rekan Marcus tersebut bahkan sudah dijatuhi hukuman skors enam tahun dari kegiatan terkait bulu tangkis dan juga denda senilai 3000 dolar AS.
Dilansir dari BolaSport.com, BWF menganggap Agripinna melanggar aturan 3.219 karena tidak melapor kepada BWF saat ditawari oleh Hendra Tandjaya untuk mengatur hasil pertandingan ganda putra pada Vietnam Open 2017 silam.
Hendra menawarkan sejumlah uang agar Agripinna mengalah, karena itulah BWF kemudian menyatakan pebulu tangkis Indonesia itu bersalah.
Ia dianggap terlibat dalam taruhan pertandingan bulu tangkis untuk periode substansi.
Terkait tuduhan tersebut, Agripinna mengklarifikasi jika dia tidak ada dalam posisi bersalah.
Agripinna mengakui jika dia memang ditawari sejumlah uang agar mengalah, tapi dia menolak semua tawaran itu.
"HT mengajak saya terkait match fixing. Pertama kali saya bertemu HT pada Vietnam Open 2017. Kami pertama bertemu langsung di lapangan setelah saya bertanding. Saya tidak kenal dia," kata Agripinna dalam konfirmasinya di channel Youtube pribadinya sebagaimana dilansir BolaStylo dari BolaSport.com.
"Tetapi, setelah selesai pertandingan babak pertama, dia menghampiri saya. Dia memuji permainan saya. Dia langsung meminta nomor HP saya. Dia sepertinya kenal saya. Jadi, saya tidak keberatan memberi nomor hp saya. Sok kenal saja," jelas Agripinna.
"Malamnya dia chat saya dan menawarkan besok bertemu si ini kamu mau tidak mengalah? Dia menawari saya, tetapi Alhamdulillah masih bisa saya tolak."
Agripinna lantas menjelaskan jika saat Hendra digeledah BWF, ada chat antara dia dan Hendra sehingga ia dilibatkan dalam kasus ini.
Merasa tak bersalah, Agripinna pun berani menemui dan diinterogasi BWF.
"Jadi, setelah digeledah oleh BWF, ada chat dengan saya yang menawari match fixing. Saya sudah konfirmasi ke BWF kalau saya menolak. Saya tegaskan bahwa saya menolak match fixing. Setelah itu, saya di chat PBSI bahwa ada BWF yang ingin bertemu di salah satu hotel di Jakarta."
"Saya langsung menemui karena saya merasa tidak memiliki kesalahan. Saya langsung datangi hotelnya dan langsung diinterogasi oleh BWF," aku Agripinna.
Selama diinterogasi, ia mengaku ditanyai soal hubungan dan Hendra, ia pun melakukannya dengan kooperatif.
Namun, saat Agripinna merasa jika semua sudah aman dan selesai, ia tidak menyangka akan dilibatkan dalam masalah match fixing dan urusannya jadi sebesar ini.
"Saya kooperatif dengan BWF. Semua aman dan sekarang beritanya muncul. Kenapa saya terlibat di berita tersebut? Saya bukan salah di bagian match fixing, tetapi tidak melaporkan bahwa orang tersebut melakukan match fixing sehingga diduga saya terlibat," tutur Agripinna.
"Saya mengira urusannya setelah menolak hanya sebatas itu saja. Tidak menyangka akan sebesar ini. Saya mendapat edaran dari BWF siapa saja yang terlibat dalam match fixing. Akan saya tampilkan bukti bahwa saya tidak terlibat," ucap Agripinna.
Agripinna pun akan melakukan banding atas kasus ini pada BWF.
"Sekarang saya sudah dijatuhi sanksi oleh BWF. Tadi siang (8/1/2021). Saya sudah chat PBSI dan saya akan mengajukan banding," kata Agripinna.
Agripinna pun berharap agar semua ini berjalan dengan baik dan meminta doa dari publik.
Ia juga akan menjadikan ini pelajaran untuk tidak gampang percaya pada orang yang baru dikenalnya.
Terlepas dari itu, BWF sendiri memang masih membuka opsi banding bagi para pebulu tangkis terkait kasus ini.
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR