BolaStylo.com - Diet susu yang dikenal sebagai salah satu rekomendasi untuk program penurunan berat badan di sisi lain dianggap justru menaikkan angka timbangan.
Susu dikenal sebagai salah satu minuman yang bagus untuk menaikkan berat badan.
Untuk menaikkan berat badan, susu menjadi minuman tambahan yang diminum saat memulai aktivitas di pagi hari atau menjelang tidur di malam hari.
Di sisi lain, susu justru dijadikan sebagai salah satu menu diet yang cukup terekomendasi, dikutip BolaStylo dari Nakita.grid.id.
Menurut laporan, diet susu bisa menurunkan berat badan dalam jangka waktu mulai dari satu bulan.
Terkait pro dan kontra pengaruh susu terhadap berat badan, manakah yang lebih benar?
Perlu digarisbahwai di sini, faktanya adalah susu bisa digunakan untuk menurunkan berat badan sekaligus menaikkan angka timbangan juga, kok bisa?
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Membakar Lemak saat Tidur, Salah Satunya Buah Sitrus
Penelitian yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan bahwa produk susu tidak menyebabkan peradangan pada tubuh.
Sementara peradangan sendiri adalah salah satu alasan kenaikan berat badan.
Menurut penelitian tersebut, peradangan hanya akan terjadi ketika kamu memiliki kondisi laktosa intoleran, atau tidak toleran terhadap zat laktosa dalam susu.
Oleh karena itu, diet susu merupakan salah satu jenis diet yang direkomendasikan.
Baca Juga: Aslinya Sehatkan Jantung Sampai Atasi Diabetes, Teh Herbal Justru Jadi Ampas Gara-gara Ini
Nutrisi yang terkandung dalam minuman susu juga mempertegas kebaikan susu untuk menurunkan berat badan.
Laporan dari beberapa tabel informasi gizi, terdapat sekitar 146 kalori dalam satu gelas atau sekitar 244 gram susu murni.
Dalam satu gelas susu murni, mengandung 7,93gram lemak jenuh, 11,03gram karbohidrat, 98mg sodium, 349mg kalium, dan 7,86gram protein.
Karena kandungan tersebut, susu dapat dimanfaatkan untuk menjadi minuman penambah dan penurun berat badan yang baik.
Baca Juga: Kerap Dilakukan, Minum Susu Sebelum Tidur Punya Banyak Manfaat Tersembunyi
Sebagai penambah berat badan, cukup makan teratur tiga kali sehari plus minum susu di pagi dan malam hari.
Intinya dalam program menaikkan berat badan, makan seperti biasa dengan mencukupi kebutuhan kalori harian Anda masing-masing ditambah meminum susu.
Sementara untuk diet susu, seseorang akan meminum susu saja tanpa menyantap menu makanan seperti hari biasanya.
Baca Juga: Sering Dituding Sebagai Penyebab Jerawat, Tiga Makanan Ini Ternyata Tak Bersalah
Berikut rencana mingguan dalam melakukan diet susu dari Nakita.grid.id.
Minggu 1
Minumlah 4 cangkir susu bebas lemak setiap hari, dilengkapi dengan sayuran, salmon, tuna, dan makanan sarapan gandum utuh.
Hindari daging merah dan pastikan menambahkan buah jeruk dan jus ke asupan harian.
Minggu 2
Minumlah 3 cangkir susu bebas lemak dan 1 cangkir teh hijau setiap hari.
Tingkatkan asupan kacang-kacangan, dan Moms bisa menambahkan sup ayam ke hidangan makan malam.
Ikan masih menjadi bagian utama dari asupan protein, bersama dengan sayuran dan makanan berserat tinggi.
Baca Juga: Gak Disangka! 4 Racikan Bahan Dapur Ini Ampuh Hempaskan Ketiak Hitam
Minggu 3
Minumlah 3 cangkir susu hangat bebas lemak yang dicampur dengan kayu manis atau kunyit setiap hari.
Pastikan untuk makan banyak biji-bijian selama minggu ini, serta banyak sayuran panggang. Bisa juga makan ayam biasa, tetapi tetap hindari daging merah.
Minggu 4
Minumlah 2 cangkir susu hangat bebas lemak setiap hari, bersama dengan sayuran berserat tinggi dan ikan berminyak, seperti salmon dan mackerel.
Buah-buahan juga direkomendasikan, bersama dengan oatmeal dan kacang-kacangan rendah sodium.
Ingat, susu murni memang memiliki sekitar 140 kalori per cangkir.
Kehilangan berat badan pada dasarnya membakar lebih banyak kalori daripada kalori yang dikonsumsi.
Karenanya, jangan lupa olahraga yang sehat dan diet seimbang tanpa kekurangan nutrisi utama.
Baca Juga: Gak Disangka! 4 Racikan Bahan Dapur Ini Ampuh Hempaskan Ketiak Hitam
View this post on Instagram
Source | : | kompas,nakita.grid.id |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR