BolaStylo.com - Tunggal putra top dunia ramai mengungkap keluhan soal masalah shuttlecock yang digunakan dalam pertandingan Denmark Open 2021.
Baru-baru ini, sebuah keluhan datang dari para tunggal putra top dunia terkait shuttlecock yang digunakan di Denmark Open 2021.
Beberapa tunggal putra top dunia seperi Lee Zii Jia dan Viktor Axelsen mengeluhkan shuttlecock yang menurut mereka terlalu cepat.
Dilansir dari 360badminton.com shuttlecok umumnya memiliki kecepatan di kisaran 76,77 atau 78.
76 untuk angka paling lambat semetara 78 menjadi yang tercepat.
Baca Juga: Ranking BWF Tunggal Putri Muda Indonesia Melesat 175 Peringkat Usai Tampil di Uber Cup
Kebetulan 78 menjadi kecepatan dari shuttlecok yang digunakan di Denmark Open hingga tanggal 21 Oktober.
Masalahnya, kecepatan shuttlecock yang terlalu cepat ini ternyata berdampak pada permainan para pebulu tangkis.
Viktor Axelsen mengakui jika dia menjadi kesulitan karena shuttle bergerak terlalu cepat.
"Itu sangat sulit untuk bermain di sini karena shuttlenya sangat cepat. Saya harap itu akan berubah karena meki itu bagus, itu cepat, itu bukan (permainan) bulu tangkis yang bagus yang dimainkan," tuturnya.
Hal yang sama juga terjadi pada tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Lee mengaku jika dia mengalami masalah gara-gara mencoba mengontrol shuttlecock agar tak terlalu cepat.
"Shuttlenya sangat cepat hari ini, yang mana sesuatu yang saya tdak kira. Kamu bis amelihat ada banyak eror di awal game, saya mencoba memelankan (tembakan saya) dan mempertahankannya," terang Lee Zii Jia.
Setelah menerima banyak komplain daripara pemain, wasit turnamen meminta peain Denmark, Mikkel Mikkelsen untuk mengetes shuttlecock yang ada.
Lewat tes itu diketahui jia shuttlecock memang terlalu cepat hingga akhirnya wasit meminta untuk mengganti shuttlecock yang awalnya berkecepatan 78 ke shuttlecock yang berkecepatan 77.
Tapi, keputusan ini sempat mengundang kritik lain dari pebulu tangkis Denmark, Joachim Fischer Nielsen.
Pasalnya, perhantian mendadak ini tak diinformasikan secara benar sehingga menurutnya tindakan itu kurang tepat.
"Anda sebaiknya bermain dengan kecepatan yang sama sepanjang hari, tetapi ketika shuttlecock terlalu cepat, ada baiknya untuk mengujinya lagi."
"Jika Anda kemudian memilih untuk berganti (shuttlecock), Anda harus memastikan bahwa semua pemain dari pertandingan yang tersisa diinformasikan. Kalau tidak, itu sangat tidak profesional," kritiknya.
Baca Juga: Kepala Pelatih Denmark Akui Begitu Terkesan dengan Penampilan Indonesia di Thomas Cup 2020
View this post on Instagram
Source | : | 360badminton.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR