BolaStylo.com - PSG mendapat dua kerugian terburuk dalam sejarah sepak bola setelah sukses memperpanjang kontrak Kylian Mbappe, Real Madrid telah dibohongi.
Setelah akhir musim lalu hampir mendarat di Santiago Bernabeu dan telah mencapai kesepakatan verbal dengan Real Madrid pada awal tahun ini, Kylian Mbappe berpaling.
Dilansir dari France24 dan Marca, Kylian Mbappe telah memutuskan untuk bertahan dan memperpanjang kontraknya di PSG.
???? Kylian Mbappé will STAY at Paris Saint-Germain. He’s definitely not joining Real Madrid this summer, the final decision has been made and communicated to Florentino Perez. ???? #Mbappé
???????????????? ???????? ????????.
More to follow - Kylian stays. #PSG pic.twitter.com/rUkFk8jmao
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 21, 2022
Penawaran gila dari PSG nyatanya mampu meluluhkan hati bocah berusia 23 tahun itu.
Menurut laporan, PSG akan membayar Mbappe senilai 100 juta poundsterling hanya untuk menandatangani kontrak baru.
Nominal tersebut hampir dua kali lipat yang didapat megabintang Lionel Messi saat penandatanganan kontrak dengan PSG (30 juta poundsterling).
Mbappe akan mendapat bayaran sebesar 4 juta pounds per bulan dengan kontrak berdurasi tiga tahun (sampai 2025).
Adapun yang paling gila ialah Mbappe diberi posisi sebagai Direktur Olahraga dengan kontrak seumur hidup jika mau bertahan di Les Parisiens.
Status tersebut memberi Mbappe wewenang untuk menentukan pelatih dan para pemain yang akan direkrut PSG.
Baca Juga: Awas! Emak Kylian Mbappe Ngamuk ke Jurnalis Prancis, Gara-gara Ini
Menunjuk seorang pemain menjadi seorang Direktur Olahraga klub merupakan hal baru dalam dunia sepak bola.
Oleh karena itu, fenomena perpanjangan kontrak Mbappe di PSG ini menjadi pusat perhatian dunia dan trending topic di media sosial.
Adapun salah satu pundit ternama Indonesia, Justinus Lhaksana ikut mengomentari fenomena perpanjangan kontak Mbappe ini.
Justinus Lhaksana, atau yang akrab disapa coach Justin ini mengecam cara PSG untuk mempertahankan Kylian Mbappe.
Menurutnya, PSG telah menggali kuburannya sendiri dengan mempertahankan Mbappe.
Coach Justin menilai PSG 'merendahkan diri sendiri' demi seorang pemain, yang bisa diartikan seorang pemain mereka lebih besar dari PSG itu sendiri.
"Ini adalah privilage yang belum pernah gua lihat, gua dengar, dan setahu gua belum pernah terjadi di dunia," ucapnya lewat channel Youtube miliknya.
Lebih lanjut, ia membandingkan kasus PSG mempertahankan Mbappe dengan Barcelona melepas Lionel Messi.
"Klub, gua selalu bilang seperti kasusnya Messi, Barca lebih besar dari Messi (dan melepasnya)." lanjutnya menjelaskan.
Baca Juga: SEA Games 2021 - Akhiri Perang Saudara, Pornpawee Chochuwong Bawa Pulang Medali Emas!
"Kalau klub sudah melakukan itu, PSG merendahkan dirinya seolah-olah pemain lebih besar dari klub." tegasnya.
Mantan pelatih timnas futsal Indonesia itu pun langsung mengecam tindakan PSG mempertahankan Mbappe.
"Bagaimana lu (PSG) mau jadi besar kalau sudah melakukan hal ini, melanggar segala etika harga diri hanya untuk mempertahankan satu pemain," jelasnya.
"Yang menyedihkan, lu (PSG) melanggar segala etika sportivitas demi mempertahankan seorang pemain," tegasnya.
"Ini tidak akan pernah terjadi di klub terbesar seperti Barcelona, Real Madrid, Bayern Muenchen, Manchester United, dll." jelasnya.
Di sisi lain, bagi Real Madrid sendiri kegagalan merekrut Mbappe menjadi pukulan telak menjelang bursa transfer musim panas 2022.
Sebab, mereka telah kehilangan dua target terbesar di bursa transfer setelah dua incaran mereka, Mbappe dan Erling Haaland menetapkan tujuannya masing-masing.
Sementara Mbappe memperpanjang kontraknya di PSG, Erling Haaland telah memutuskan bergabung dari Borussia Dortmund ke Manchester City.
Sejauh ini, Los Blancos baru mendapatkan satu tanda tangan pemain yakni Antonio Rudiger dari Chelsea dengan status bebas transfer atau gratis.
Baca Juga: PHP Real Madrid, Kylian Mbappe Bikin Sosok Penting Ini Murka dan PSG pun Kena Getahnya
View this post on Instagram
Source | : | Marca.com,Football-espana.net,france24.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR