Baca Juga: Presiden Joko Widodo Perintahkan Insiden Mematikan di Kanjuruhan Diusut Tuntas!
Beruntung saat para Aremania turun ke lapangan, para pemain Persebaya Surabaya sudah lebih dulu berlari ke ruang ganti.
Setelah semakin banyak suporter yang turun ke lapangan, para pemain Arema FC pun menyusul tim lawan ke ruang ganti.
Naasnya setelah itu, bentrokan tak terelakan antara para suporter dan pihak kepolisian yang mencoba mengamankan kondisi dan situasi supaya menjadi kondusif kembali.
Situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau saat kericuhan terjadi.
Terlebih lagi, pihak keamanan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Tragisnya, asap gas air mata itu mengarah ke tribun dan mengepul di sisi selatan. Disinyalir menjadi penyebab fans sesak napas dan pingsan bahkan memakan korban jiwa.
Dilaporkan, korban jiwa telah mencapai 127 orang dan masih banyak korban lainnya yang dirawat di rumah sakit.
Korban jiwa yang berjumlah ratusan inilah yang menjadi sorotan tajam dari Marca.
Berikut laporan Marca yang mengatakan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 sebagai salah satu bencana kerumunan terburuk belakangan ini.
Source | : | Marca.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR