Baca Juga: Pilu, Tragedi Kelam Kanjuruhan Menjadi Nomor 2 Terbesar di Dunia?
"Setelah para penggemar menyerbu lapangan pada pertandingan sepak bola profesional Indonesia Sabtu malam, polisi menembakkan gas air mata untuk menghentikan perkelahian habis-habisan.
"Dan kepanikan meletus, yang mengakibatkan setidaknya 129 kematian karena terinjak-injak oleh orang-orang yang mencoba keluar dari stadion.
"Insiden itu terjadi di Stadion Kanjuruhan di provinsi Jawa Timur saat pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema Malang.
"Lebih dari 300 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi banyak yang meninggal dalam perjalanan dan lainnya selama perawatan.
"Korban tewas diperkirakan akan terus bertambah karena hampir 200 korban yang terluka terus memburuk dalam kesehatan," tulis laporan Marca.
Tragedi Kanjuruhan ini menjadi salah satu catatan terkelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Sehingga, PSSI pun langsung mengambil langkah tegas untuk menindaklanjutinya.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022-2023 kami hentikan selama satu pekan," kata Mochamad Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (2/1/2022) dini hari WIB.
"Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi ini," jelasnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Berakhir Mencekam, Begini Nasib Rombongan Tim Persebaya
View this post on Instagram
Source | : | Marca.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR