BOLASTYLO.COM - Mochamad Iriawan beberkan hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC dihukum larangan beraktivitas di sepak bola seumur hidup.
Menurut Mochamad Iriawan, banyak bukti di lapangan menunjukkan Panpel Arema FC lalai dalam menangani insiden yang berujung Tragedi Kanjuruhan.
Fakta di lapangan menunjukkan jika ada lampu yang putus dan menurut Mochamad Iriawan, hal itu merupakan kelalaian panpel mengingat laga digelar malam hari.
Kemudian tidak bisa dibukanya gerbang pintu stadion setelah pertandingan selesai, hal itu banyak membuat penonton yang hendak keluar menghindari gas air mata.
"Sejak setelah kerusuhan itu kami mendalami soal panpel dan keamanan di dalam stadion. Yang jelas panpel bersalah," ucap Mochamad Iriawan.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Arkhan Kaka Puncaki Daftar Top Scorer
"Mereka tidak bisa antisipasi gerbang dan ada lampu yang putus. Padahal, itu tidak boleh terjadi," imbuhnya.
Tak sampai di situ, sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu juga sempat menyinggung rule of the game sesuai dengan kewenangan PSSI.
Ia mengandaikan jika gerbang stadion dibuka beberapa menit sebelum kejadian, Iwan Bule merasa kejadian tidak akan separah yang muncul.
"Kalau saya kembali ke football family dan rule of the game, yang ada di dalam lapangan sesuai dengan kewenangan PSSI, yaitu mencari panpelnya," ujar Iwan Bule.
Baca Juga: Aksi Fair Play Pemain Timnas Futsal Indonesia Kena Hujat Netizen Tanah Air
"Seandainya pintu itu dibuka oleh panpel sekitar sepuluh menit sebelum kejadian, mungkin saja tidak akan separah ini," imbuhnya.
Karena itulah PSSI memberi hukuman berat untuk Panpel Arema FC, Iwan Bule pun tanpa ragu meyakini karier dari panpel tersebut sudah habis.
"Kalau saya intinya tidak keluar dari rule of the game. Kalau polisi menerapkan hukuman positif sedangkan kami akan menerapkan hukuman sepak bola," kata Iwan Bule.
"Yaitu dengan seumur hidup tidak berkecimpung lagi di sepak bola. Habis sudah kariernya." imbuhnya.
Baca Juga: Sebagian Pintu Stadion Tak Terbuka Pasca Tragedi Kanjuruhan, PSSI Bongkar Alasannya
Di sisi lain, kemurkaan netizen Tanah Air terhadap PSSI masih belum surut, Iwan Bule selaku Ketua Umum dinilai tak merasa bersalah dengan kejadian yang terjadi.
PSSI disebut memiliki andil besar atas Tragedi Kanjuruhan, hal ini tentu terkait kebijakan main malam dari PT LIB, padahal panpel Arema FC sudah meminta izin memajukan laga jadi sore hari.
Selain itu PSSI dinilai gagal menerapkan sistem keamanan yang seharusnya ramah bagi para penonton di stadion, hingga berakhir dengan tragedi mengenaskan.
Karena itulah banyak netizen yang menginginkan Iwan Bule mundur dari jabatannya selaku Ketum PSSI, meskipun mantan anggota polisi tetap santai menanggapinya.
Baca Juga: Update Ranking BWF – Wakil Korea Berkuasa, Satu Ganda Putri Indonesia Meroket
"Desakan ya, biar semua orang bisa bicara apa saja ya." ucap Iwan Bule di Malang, Senin (3/10/2022).
Berikut beberapa komentar netizen yang menginginkan Iwan Bule mundur dari jabatannya, Ketua Umum PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan.
@yaniarief21: "#mundurboss....!"
@khoerulaz: "Mundurrr lu malu."
@sena.adit25: "Nggak malu apa bos?"
@beatusbarayukng: "Urat Malunya Dimana Sih Pak...?? "Udah Putus Apa Nunggu Jabar 1 Dulu,"
@wahidcanaryfarm: "#ketuapssimundur."
Baca Juga: PSSI Beri Sanksi Tambahan Berat ke Arema FC Terkait Tragedi Kanjuruhan
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR