BOLASTYLO.COM - Perbedaan mencolok terlihat jelas dari permainan Harry Maguire bersama timnas Inggris di Piala Dunia 2022 dan Manchester United di level klub.
Harry Maguire merupakan salah satu pemain yang terpinggirkan dari starter pilihan Erik Ten Hag di Manchester United musim ini.
Awal musim ini, ia bari memainkan total sembilan pertandingan, dengan total menit bermain baru 511 menit.
Parahnya saat dimainkan, Maguire sering kali dijadikan kambing hitam atau disalahkan para penggemar terutama jika Man United menderita kekalahan.
Hal itu membuat namanya sempat dikhawatirkan tak akan dipanggil Gareth Southgate untuk memperkuat timnas Inggris di Piala Dunia 2022.
Namun pada akhirnya, Southgate memilih pemain yang cocok dengan pola permainannya dan bukan berdasarkan performa apik mereka di klub masing-masing.
Dan Harry Maguire adalah salah satu pemain favorit Gareth Southgate. Terbukti, ia selalu dimainkan sebagai starter dari empat laga The Three Lions di Qatar.
Menariknya, bek Man United itu tampil apik bersama timnas Inggris di Piala Dunia 2022.
Maguire bahkan tercatat berkontribusi memberikan satu assist saat Timnas Inggris menang telak 6-2 atas Iran di laga pertama grup B.
Di bawah arahan Southgate, duet Maguire dan John Stones terbukti kokoh mengawal gawang timnas Inggris yang dikawal Jordan Pickford.
Timnas Inggris mencatatkan tiga cleansheet atau nirbobol, dan hanya Iran saja tim yang mampu membobol gawang mereka di Piala Dunia 2022 sejauh ini.
Maguire membantu gawang Inggris tak kebobolan saat melawan Amerika Serikat (0-0) dan Wales (3-0) di grup B, serta menang atas Senegal (3-0) di 16 besar.
Menjelang babak perempat final melawan Prancis, Maguire pun buka suara terkait performanya yang berbanding terbalik antara di level klub dan internasional.
Menurut Maguire, hal ini bukanlah karena faktor pelatih dan rekan-rekan satu tim.
Melainkan karena perbedaan tekanan mental saat bermain untuk Manchester United dan timnas Inggris.
Bek berusia 29 tahun itu merasa bahwa bermain untuk Man United, berarti seorang pemain harus merasakan setiap gerak-gerik mereka diawasi.
Hal itu membuatnya mengalami tekanan mental karena jika Man United kebobolan, seakan hal itu dinilai murni kesalahan bek. Ini membuat Maguire jengkel.
"Di Manchester United saya lebih banyak diawasi," kata Maguire dikutip BolaStylo dari Metro.co.uk.
"Semua yang saya lakukan akan dianalisis orang-orang," tegasnya.
"Seperti setiap operan yang saya lakukan dianalisis, setiap kebobolan yang dirasakan Man United dibilang karena kesalahan bek."
"Dan jika Anda bermain tiap pekan seperti itu selama tiga tahun, tidak ada yang keluar dari setiap musimnya dengan pujian semata," tegasnya.
"Semua orang di tim tidak bermain cukup baik dan kami selalu mendapat pengawasan setiap kali melakukan kesalahan (kecil sekalipun)," jelasnya.
Bisa dibilang, apa yang dikatakan Harry Maguire adalah kebenaran.
Hal itu tak lepas dari fakta bahwa Manchester United merupakan salah satu klub yang memiliki basis penggemar terbesar di berbagai penjuru dunia.
Oleh karena itu, hampir setiap saat gerak-gerik para pemain Man United diperhatikan oleh media.
Dari penjelasan Maguire, hal tersebut menyebabkan tekanan mental bagi sebagian pemain termasuk dirinya.
Adapun selanjutnya, Maguire akan fokus untuk membantu timnas Inggris melawan Prancis pada perempat final Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB.
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR