Namun dari total 12 gol tersebut, hanya Lionel Messi yang mencetak dua gol.
Sementara kapten Kroasia saat ini, Luka Modric hanya mampu mencetak satu gol.
Meski Messi terbilang lebih superior dibanding Modric, hal itu tak lepas dari posisi kedua pemain yang berbeda di mana Messi penyerang dan Modric gelandang.
Adapun jika melihat pertemuan terakhir kedua negara, bisa dibilang Modric lebih baik dibanding Messi.
3. Kiper Argentina & Kroasia sama-sama spesialis penalti
Jika melihat kiprah kedua negara di Piala Dunia 2022 Qatar, bisa dibilang kiper Argentina, Emiliano Martinez dan Kroasia, Dominik Livakovic bagus dalam urusan adu penalti.
Terbukti, kedua kiper itu memainkan peran vital dalam kemenangan Argentina atas Belanda dan Kroasia atas Brasil di perempat final tadi malam.
Dalam kedua adu penalti itu, Emiliano Martinez dan Dominik Livakovic sama-sama menghentikan penendang penalti lawan mereka.
Martinez menghentikan penalti Virgil van Dijk dan Steven Berghuis yang membantu Argentina menang 4-3 atas Belanda di babak adu penalti.
Sementara Livakovic menghentikan penalti Rodrygo yang membantu Kroasia menang 4-2 atas Brasil di babak adu penalti.
4. LM10 memiliki kesamaan yang unik
Baik Lionel Messi dan Luka Modric sama-sama memiliki julukan LM10 karena inisial nama dan nomor punggung mereka.
Adapun kedua pemain tersebut sama-sama menjadi kapten sekaligus tulang punggung Argentina dan Kroasia di posisinya masing-masing.
Selain itu, Modric dan Messi juga pernah sama-sama dinobatkan sebagai pemain terbaik (best player) di edisi Piala Dunia yang berbeda.
Lionel Messi menjadi pemain terbaik di Piala Dunia 2014 Brasil, sementara Luka Modric menjadi pemain terbaik edisi 2018 Rusia.
Uniknya, timnasnya Messi dan Modric sama-sama menelan kekalahan saat mereka dinobatkan sebagai pemain terbaiknya.
Argentina dikalahkan Jerman di final Piala Dunia 2014, sedangkan Kroasia kalah dari Prancis pada edisi 2018 di Rusia.
Source | : | sportingnews.com,bolastylo.bolasport.com,Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR