BolaStylo.com - Depresi dan obesitas merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Apakah Depresi Menyebabkan Obesitas atau Obesitas yang Sebabkan Depresi?
Dari hasil penelitian tercatat dika depresi sering muncul pada individu yang kelebihan berat badan alias obesitas.
Namun hubungan antara depresi dan obesitas masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa depresi menyebabkan resiko obesitas, namun banyak juga yang berpendapat sebaliknya.
Guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari hubungan yang rumit ini, beberapa ahli bergabung untuk mendiskusikan masalah tersebut.
Peneliti dari University of Exeter di Inggris bergabung dengan para ilmuwan dari University of South Australia.
Hasil diskusi tersebut kemudian dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Epidemiology yang terbit minggu ini.
Penelitian dilakukan menggunakan data genetik untuk memeriksa hubungan kausal antara obesitas dan depresi.
Para ahli ingin memahami apakah indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI) terkait dengan peningkatan risiko depresi tanpa dipengaruhi kondisi kesehatan lainnya.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa BMI yang lebih tinggi berkaitan dengan kemungkinan depresi yang lebih tinggi pula.
Hubungan ini lebih kuat terjadi pada wanita dibanding pada pria sehingga hasil ini membenarkan penelitian sebelumnya.
Wanita dengan BMI tinggi memiliki peningkatan 21 % terkena depresi, sedangkan pada pria hanya memiliki persentase sebesar 8%.
Beberapa variabel yang bisa mempengaruhi hasil seperti, kondisi sosial ekonomi, konsumsi alkohol, merokok, serta aktivitas fisik sudah diperhitungkan dalam penelitian tersebut.
"Analisis genetik kami yang kuat menyimpulkan bahwa dampak psikologis dari kegemukan cenderung menyebabkan depresi," ujar salah satu ahli bernama Dr Jess Tyrrell.
Baca Juga : Hindari Diet Ekstrem Rendah Karbohidrat Jika Ingin Terhindar dari Kanker Usus
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR