Salah satu aspek yang belum jelas adalah berapa lama SARS-CoV-2, nama virus yang menyebabkan penyakit Covid-19, dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia.
Beberapa studi lain tentang virus corona, termasuk Sars dan Mers, menemukan bahwa Covid-19 dapat bertahan hidup di logam, kaca, dan plastik selama 9 hari, kecuali didesinfeksi dengan benar.
Beberapa bahkan dapat bertahan hingga 28 hari dalam suhu rendah.
Virus corona dikenal sangat tangguh dalam hal di mana mereka dapat bertahan hidup.
Para peneliti sekarang mulai memahami lebih banyak tentang bagaimana ini mempengaruhi penyebaran virus corona baru.
Neeltje van Doremalen, seorang ahli virus di National Institutes of Health (NIH), Amerika Serikat, dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana, telah melakukan beberapa tes pertama tentang berapa lama SARS-CoV-2 dapat bertahan untuk beragam permukaan.
Studi mereka, yang belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, menunjukkan bahwa virus dapat bertahan di tetesan hingga 3 jam setelah terbatuk ke udara.
Tetesan halus berukuran antara 1-5 mikrometer (sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar sehelai rambut manusia) dapat tetap mengudara selama beberapa jam di udara yang tenang.
Ini berarti bahwa virus yang bersirkulasi dalam sistem pengkondisian udara tanpa filter hanya akan bertahan paling lama selama dua jam, terutama karena tetesan aerosol cenderung mengendap pada permukaan lebih cepat di udara yang terganggu.
Tetapi studi NIH menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 bertahan lebih lama di atas kardus, yakni hingga 24 jam, dan hingga 2-3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.