Didi Kempot Meninggal Akibat Henti Jantung, Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 6 Mei 2020 | 13:54 WIB
Didi Kempot meninggal akibat henti jantung mendadak pada Selasa (05/05/2020). ( Tribunnews.com/Herudin)

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ketan Ternyata Punya Segudang Manfaat Bagi Kesehatan

Adapun beberapa faktor risiko seseorang mengalami henti jantung mendadak disebabkan oleh merokok, gaya hidup berpindah, tekanan darah tinggi, obesitas, punya penyakit jantung bawaan, riwayat serangan jantung, kadar potasium dan magnesium rendah, serta kondisi ini bisa terjadi akibat kekerasan fisik.

Menurut situs Healthline, kondisi henti jantung mendadak bisa dialami pria di atas usia 45 tahun dan wanita di atas usia 55 tahun.

Namun, situasi ini lebih banyak terjadi pada pria.

Baca Juga: Manfaat Kurma Bagi Tubuh, Dari Menyehatkan Lambung Hingga Jantung

Nah, kondisi henti jantung mendadak ini biasanya akan disertai dengan gejala seperti pusing, sesak napas, kelelahan dan lemas, muntah, serta jantung berdebar.

Untuk mencegah terjadinya henti jantung mendadak, ada pertolongan pertama yang menjadi kunci agar seseorang bisa tetap hidup.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Jetty R H Sedyawan, Sp.JP(K) menyebutkan, saat seseorang mengalami HJM, rentang waktu 7-10 menit pertama merupakan waktu yang tepat untuk menyelamatkan korban.

Baca Juga: 7 Sisi Lain Cristiano Ronaldo yang Jarang Diungkap, Salah Satunya Serangan Jantung!

“Pada menit-menit pertama itu, seseorang sangat membutuhkan pertolongan,” tutur Jetty beberapa waktu lalu.



Source : kompas
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan