Mengenal Psikosomatis Akibat Stres dan Cara untuk Mengatasinya

Rara Ayu Sekar Langit Senin, 14 Desember 2020 | 14:49 WIB
Ini Dia Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Psikosomatis (www.freepik.com)

BolaStylo.com - Terkadang ketika memiliki banyak pikiran hingga stres kita merasa sedang menderita sebuah penyakit.

Namun pada kenyataannya ketika diperiksa ternyata tidak ada masalah dalah kesehatan kita.

Gejala tersebut merupakan psikosomatis, yaitu kondisi yang membuat penderita merasakan sedang menderita penyakit.

Kondisi ini terjadi saat stres menyebabkan rasa sakit pada fisik atau gejala lain.

Meskipun sering dikira hanya merupakan sebuah pikiran penderita, psikosomatis harus ditangani.

Saat stres, horman adrenalin dan kortisol menyebabkan detak jatung dan tekanan darah meningkat.

Baca Juga: Terlihat Sepele, Tak Sengaja Telan Biji Apel Simpan Bahaya Keracunan Sianida

Selain itu adrenalin dan kortisol yang meningkat juga menekan sistem pencernaan juga imun tubuh.

Tujuannya, supaya tubuh mampu melawan stres dan menjadi rileks.

Sayangnya, ketika stres menyerang dalam jangka waktu lama, fungsi tubuh pun akan terpengaruh.

Terutama ketika stres mampu menurunkan tolerasi tubuh terhadap rasa sakit.

Berikut beberapa keluhan yang biasa terjadi ketika mengalami stres kronis:

  • sakit kepala
  • migrain
  • ketegangan dan nyeri otot
  • masalah pencernaan seperti diare, sakit perut, dan perubahan nafsu makan masalah atau gangguan tidur
  • perasaan lesu
  • kelelahan
  • masalah mata

Selain masalah di atas, stres juga bisa menyebabkan angguan autoimun seperti tiroiditis Hashimoto, psoriasis, dan radang sendi rematik.

Baca Juga: Gara-gara Pencet Jerawat, Wanita Ini Jadi Buta dan Wajahnya Bengkak

Bila dibiarkan berlanjut, psikosomatis akan memicu adanya komplikasi seperti:

  • produktivitas menurun
  • kualitas hidup yang lebih rendah
  • depresi mayor
  • memicu pikiran atau tindakan bunuh diri

Gejala psikosomatis muncuk karena tekanan psikoligis sehingga cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghubungi profesional.

Minta bantuanlah kepada profesional kesehatan mental.

Mereka biasanya akan menggunakan psikoterapo, khususnya terapi perilaku kognitif (CBT).

Penanganan ini mampu mengatasi gangguan kesehatan dan gejala fisik, mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, mengatasi depresi, dan kesehatan mental yang memicu psikosomatis.

Jika dibiarkan berlanjut, psikosomatis bisa memicu berbagai komplikasi seperti:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Stres Bisa Memicu Gangguan Psikosomatis?"

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 

 

 



Source : kompas
Penulis : Rara Ayu Sekar Langit
Editor : Rara Ayu Sekar Langit
Video Pilihan