Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Menurut Shi Yu Qi, Lee Zii Jia merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan.
Namun di gim penentuan, Lee terlihat lelah dan Shi memanfaatkannya dengan pukulan drift, kontrol dan permainan tempo yang baik.
"Kami berdua adalah pemain ofensif, shuttlecock cepat di lapangan sehingga semuanya tergantung pada status mental kami," ucap Shi Yu Qi.
"Saya terkejut bagaimana hal-hal dimainkan di game ketiga, terutama ketika saya memulai di akhir yang lebih sulit.
"Sulit untuk mengontrol drift, jadi taktik saya adalah mengikuti Lee sampai perubahan akhir, dan melancarkan pukulan-pukulan drift," jelasnya.
Adapun tangisan Shi Yu Qi hampir pecah juga karena cerita di balik kesulitan yang dihadapinya selama tiga tahun terakhir ini.
Ia mengalami cedera engkel yang cukup serius saat mengikuti Indonesia Open 2019 dan harus melupakan sisa turnamen setelahnya di tahun itu.
Setelah itu, ia sempat comeback pada tahun 2020 namun banyak turnamen yang ditangguhkan karena pandemi covid-19 kembali menjadi pukulan telak baginya.
Belum lagi, ia mendapat hukuman larangan bermain dari CBA (Asosiasi Bulu Tangkis China) karena sikap tidak sportif saat bertanding.
Source | : | Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com,Bwftournamentsoftware.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR